Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife) mencatat kenaikan aset pada 2019 lalu sebesar 11,59 persen menjadi Rp51 triliun, dari posisi sebelumnya pada akhir 2018 yang senilai Rp45,70 triliun.
Dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia edisi Rabu (20/5/2020), tercatat nilai aset perseroan meningkat di aset investasi yaitu mencapai Rp47,22 triliun. Nilai ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang senilai Rp42,22 triliun.
Selain itu aset bukan investasi juga meningkat dari sebelumnya Rp3,48 triliun pada 2018 menjadi Rp3,78 triliun pada akhir tahun lalu.
Di sisi kinerja, pendapatan Manulife secara total naik tipis ke posisi Rp11,25 triliun dari sebelumnya Rp11,02 triliun. Pendapatan premi tercatat mengalami penurunan, yaitu hanya senilai Rp8,04 triliun dari sebelumnya Rp9,04 triliun.
Di sisi lain pendapatan hasil investasi meningkat ke posisi Rp2,11 triliun dari sebelumnya Rp1,02 triliun. Lalu imbal jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan juga naik ke angka Rp291,80 miliar dari sebelumnya Rp232,52 miliar. Serta pendapatan lain-lain ikut bertambah ke posisi Rp801,81 miliar dari sebelumnya Rp727,27 miliar.
Komponen beban usaha secara total tercatat meningkat ke angka Rp9,92 triliun dari sebelumnya Rp8,04 triliun. Kontribusi kenaikan berasal dari beban serta klaim manfaat peserta yaitu senilai Rp6,92 triliun dari sebelumnya Rp4,95 triliun.
Baca Juga
Kemudian biaya akuisisi senilai Rp1,59 atau turun dari sebelumnya Rp1,62 triliun. Sementara itu beban usaha senilai Rp1,40 triliun atau ikut turun dari sebelumnya Rp1,46 triliun.
Dengan kinerja tersebut, Manulife mencatat laba sebelum pajak senilai Rp790,33 miliar atau turun dari sebelumnya Rp3,01 triliun. Sejalan dengan laba bersih yang ikut turun menjadi Rp528,89 miliar dari sebelumnya Rp2,79 triliun.