Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Asuransi Jiwa Merosot, Terseret Kinerja IHSG

Industri asuransi mencatatkan total aset Rp529,2 triliun pada Maret 2020, menurun 10,4 persen dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2019 yang senilai Rp590,7 triliun.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Pelemahan kinerja investasi dinilai menjadi penyebab merosotnya total aset industri asuransi jiwa pada kuartal pertama tahun ini. Kondisi itu pun turut memengaruhi penurunan total aset industri keuangan nonbank atau IKNB.

Berdasarkan Statistik IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri asuransi mencatatkan total aset Rp529,2 triliun pada Maret 2020. Jumlah tersebut tercatat menurun, baik sepanjang tahun berjalan maupun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Total aset industri asuransi jiwa pada kuartal pertama tahun ini menurun 10,4 persen (year-to-date/ytd) dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2019 senilai Rp590,7 triliun. Catatan aset pada Maret 2020 pun menurun 7,2 persen yoy jika dibandingkan dengan Maret 2019, yang senilai Rp570,6 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menjelaskan bahwa kondisi perekonomian yang menghadapi tantangan sejak tahun lalu turut memengaruhi pertumbuhan aset industri asuransi jiwa. Terganggunya kinerja pasar modal membuat nilai investasi industri pun merosot.

"Salah satu penyebab turunnya aset industri asuransi jiwa, ya investasi. Kan indeks harga saham gabungan [IHSG] turun pada kuartal pertama 2020," ujar Togar kepada Bisnis, Kamis (4/6/2020).

Merujuk data OJK, hingga 3 Juni 2020 kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 21,57 persen sepanjang tahun berjalan (year to date). Penurunan kinerja di pasar modal ini imbas ketidakpastian global akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Dia menjelaskan bahwa industri asuransi terus berupaya untuk menggenjot kinerja, baik melalui pengelolaan aset maupun dengan meningkatkan perolehan premi. Pengelolaan aset menjadi salah satu aspek penting dalam kondisi perekonomian yang masih diliputi ketidakpastian karena pandemi Covid-19.

"Langkah yang bisa diambil ya perbanyak cash, bisa dalam bentuk deposito," ujar Togar.

Penurunan aset industri asuransi jiwa hingga Rp67,6 triliun sepanjang tahun berjalan turut berpengaruh terhadap penurunan aset IKNB secara keseluruhan. Berdasarkan catatan OJK, total aset IKNB pada Maret 2020 senilai Rp2.490 triliun menurun 2,6 persen y-t-d dibandingkan dengan Desember 2019 senilai Rp2.557,7 triliun.

Adapun, jika dibandingkan secara tahunan, total aset IKNB tercatat meningkat 2,93 persen y-o-y dari posisi Maret 2019 senilai Rp2.419,3 triliun. Sejumlah sektor IKNB yang mencatatkan penurunan pada Maret 2020 di antaranya adalah asuransi, dana pensiun, lembaga keuangan khusus, dan jasa penunjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper