Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagaimana Industri Keuangan Beradaptasi di Era Digital?

Pekerjaan yang tadinya dilakukan oleh manusia mulai banyak digantikan oleh mesin atau yang disebut dengan digital human. Bahkan diperkirakan pada 2030, puluhan juta pekerjaan akan menghilang, tetapi akan tergantikan dengan pekerjaan baru dengan kemampuan (skill) yang baru.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kemajuan teknologi yang sangat kencang tidak hanya mengubah pola hidup manusia, tetapi juga pola dalam bekerja di berbagai sektor industri, termasuk keuangan.  

Pekerjaan yang tadinya dilakukan oleh manusia mulai banyak digantikan oleh mesin atau yang disebut dengan digital human. Bahkan diperkirakan pada 2030, puluhan juta pekerjaan akan menghilang, tetapi akan tergantikan dengan pekerjaan baru dengan kemampuan (skill) yang baru.

Industri jasa keuangan merupakan salah satu sektor yang ikut terbawa arus disrupsi teknologi. Hal ini akan mengubah total pola bisnis industri jasa keuangan.

Deputy Commissioner of OJK Institute and Digital Finance Sukarela Batunanggar mengatakan ada beberapa model transformasi bisnis yang harus diadaptasi oleh industri jasa keuangan, mulai dari level pimpinan hingga layanan kepada nasabah.

Pertama, kata Sukarela, disrupsi teknologi akan membuat pimpinan di sektor keuangan menerapkan pola bekerja yang berbeda, yaitu harus melakukan banyak kolaborasi hingga mengambil keputusan berbasis data.

Menurutnya, pandangan perusahaan teknologi finansial (tekfin) tidak akan menggerus bisnis perbankan, tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, jika perusahaan ini berkolaborasi dengan sektor nonkeuangan, maka peta persaingan ke depan akan menjadi sangat berbeda.

"Ke depan, model bisnis akan banyak menerapkan bisnis berbasis platform. Kantor cabang juga terus menurun, sampai tahun lalu dari data kami, sudah ada ribuan kantor cabang ditutup. AI [artificial intelegence], blockchain ke depan akan menggantikan banyak peran manusia," katanya dalam webinar bertajuk The Future of Banking, Rabu (10/6/2020).

Kemudian, menurut Sukarela, ke depan sektor keuangan akan menerapkan pola bisnis yang berbasis kunsumen sentris. Hal ini dikarenakan tuntunan nasabah yang semakin tinggi, tidak hanya dari sisi pelayanan yang baik, cepat dan tepat, tetapi juga menuntut new experience.

Lebih lanjut, katanya, data akan memegang peranan penting. Saat ini membangun database nasabah sehingga bisa diagregasikan bersama dan bisa digunakan oleh seluruh stakeholder masih menjadi tantangan di sektor keuangan, termasuk fintech dan sektor nonkeuangan.

Lebih lanjut, Sukarela mengatakan, regulasi ke depan juga akan berubah. "OJK sendiri akan mengubah regulasi yang lebih adaptif, tidak lagi fokus pada proses, tapi output dan risk," jelasnya.

Dia menambahkan, model bisnis sektor keuangan terakhir yang akan berubah adalah dari sisi operasional. "Financial services akan lebih sedikit merekrut SDM, tapi akan membayar lebih untuk kemampuan dan talenta-talenta baru," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper