Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Askrida Syariah membukukan pertumbuhan aset hingga 12,34 persen (year-on-year/yoy) pada 2019 yang didorong oleh peningkatan kinerja sejumlah indikator bisnis.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Rabu (24/6/2020), perseroan mencatatkan nilai aset Rp597,9 miliar. Jumlah tersebut tumbuh dibandingkan dengan posisi 2018 senilai Rp532,2 miliar.
Pertumbuhan aset tersebut sejalan dengan tumbuhnya dana tabarru Askrida Syariah hingga 19,3 persen (yoy). Pada 2019, perseroan mencatatkan dana tabarru Rp85,08 miliar atau tumbuh dari 2018 senilai Rp71,3 miliar.
Pendapatan ujrah pengelolaan dana tabarru anak usaha dari PT Asuransi Bangun Askrida tersebut mencapai Rp200,6 miliar pada 2019. Jumlahnya meningkat 2,85 persen (yoy) dari Rp195,06 miliar pada 2018.
Askrida Syariah membukukan nilai investasi Rp323,04 miliar pada 2019, naik 11,6 persen (yoy) dari Rp289,2 miliar pada 2018. Sejalan dengan itu, hasil investasi senilai Rp6,4 miliar pada 2019 pun tumbuh hingga 20,6 persen (yoy) dari Rp5,3 miliar pada 2018.
Adapun, perseroan mencatatkan kontribusi Rp430,16 miliar pada 2019, menurun 12,9 persen (yoy) dari Rp494,03 miliar pada 2018. Klaim yang dibayarkan Askrida syariah senilai Rp182,3 miliar pun menurun 19,2 persen (yoy) dari Rp225,8 miliar pada 2018.
Laba yang dibukukan Askrida Syariah pada 2019 tercatat senilai Rp19,6 miliar. Jumlahnya menurun 31,2 persen (yoy) dari posisi 2018 senilai Rp28,6 miliar.
