Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Rp30 Triliun Cair, Saham Bank BUMN Malah Loyo Awal Semester II

Awal pekan ini Senin (29/6/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan penempatan dana Rp30 triliun kepada himpunan bank milik negara (Himbara) atau badan usaha milik negara (BUMN) telah tersalurkan.
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga saham emiten himpunan milik negara di pasar modal masih loyo pada awal perdagangan semester II/2020.

Awal pekan ini Senin (29/6/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan penempatan dana Rp30 triliun kepada himpunan bank milik negara (Himbara) atau badan usaha milik negara (BUMN) telah tersalurkan. Langkah itu sebagai bagian dari percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Kabar itu tidak serta merta membuat saham perbankan bertaji. Pergerakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) bergerak fluktuatif pada sesi Rabu (1/7/2020).

BBRI mengawali perdagangan perdananya semester I/2020 dengan menguat 10 poin ke level Rp3.040. Sampai dengan sekitar pukul 09:44 WIB, bank BUMN berkapitalisasi pasar Rp376,20 triliun itu hanya menguat tipis 0,66 persen ke level Rp3.050.

Sementara itu, BMRI mengawali perdagangan dengan menguat 50 poin ke level Rp5.000. Akan tetapi, laju perseroan sempat jatuh ke zona merah menyentuh level Rp4.910 dan terkoreksi 0,20 persen ke level Rp4.940 hingga pukul 09:44 WIB.

Pergerakan serupa juga terjadi untuk BBTN. Dibuka menguat 5 poin ke level Rp1.250, saham perseroan sempat turun menyentuh resistance Rp1.235 awal sesi perdagangan.

Adapun, BBTN terpantau terkoreksi 0,22 persen ke level Rp4.570 hingga pukul 09:44 WIB. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai Rp85,22 triliun.

Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) Nico Laurens mengatakan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan oleh pemerintah pertengahan Maret 2020 mulai berdampak kepada profitabilitas bank periode April 2020.

Kondisi itu terlihat dari menurunya performa laba perbankan yang dipantau PANS yakni BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, dan BBTN serta ban lain BDMN, BJBR, BJTM, BNLI, dan BNGA.

Nico menjelaskan bahwa tekanan itu disebabkan oleh perlambatan kredit, meningkatnya cost of credit, serta tekanan terhadap lending yield karena dampak dari resktrukturisasi.

“Kami melihat positif regulasi Peraturan Menteri Keuangan [PMK] nomor 70/PMK.05/2020 karena biaya dana yang lebih murah dibandingkan dengan rata-rata deposito. Meskipun kontribusinya kecil, namun ada potensi peningkatan dana kembali jika ternyata mampu mendorong pertumbuhan real sector,” paparnya melalui riset yang dikutip, Rabu (1/7/2020).

Seperti diketahui, Pemerintah menerbitkan PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. Beleid itu menjadi landasan penempatan dana Rp30 triliun oleh pemerintah kepada Himbara.

Panin Sekuritas masih merekomendasikan overweight untuk sektor perbankan dalam jangka panjang. Tiga alasan utama yakni struktur permodalan yang masih kuat, coverage di beberapa bank yang tinggi, serta dukungan pemerintan melalui stimulus PEN.

“Stimulus PEN akan menjadi buffer terhadap tekanan laba dan meningkatnya risiko gagal bayar dalam jangka pendek hingga menengah,” jelas Nico.

Adapun, saham pilihan Panin Sekuritas di sektor perbankan berdasarkan urutan yakni BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, dan BBTN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper