Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri perbankan menyambut baik penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 4,00% yang diumumkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Hal ini dapat menjadi momentum untuk menyesuaikan cost of fund dan suku bunga kredit lagi.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja pun mengatakan perbankan saat ini tengah membantu pelaku usaha yang membutuhkan keringanan dari sisi cicilan dan beban kreditnya.
Dengan turunnya suku bunga acuan, perbankan memiliki ruang untuk dapat menurunakan suku bunga dana pihak ketiga dan mentransmisikannya ke suku bunga kredit.
"Bagus dong. Jadi bank bisa ikut turunkan suku bunga dana pihak ketiga. Jadi bisa bantu bunga kredit terutama yang direstrukturisasi," katanya, Kamis (16/7/2020).
Meski demikian, Jahja tak menampik turunnya suku bunga acuan dan DPK nantinya dapat memperbesar risiko keluarnya dana pihak ketiga.
"Setiap keputusan mana bisa menyenangkan setiap orang. Namun kenapa tidak bertanya kepada nasabah pinjaman. Mereka senang dong," ujarnya.
Sebagai informasi, suku bunga deposito BCA tergolong salah satu yang terendah. Terakhir, BCA kembali menurunkan suku bunga deposito menjadi 3,80%, yang pada awal Juni 2020 masih berada di level 3,95%.
Dihubungi terpisah, Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk. Darwin Wibowo pun mengapresiasi langkah regulator tersebut.
"Namun, ini sudah diekspektasi. Inflasi juga masih rendah. Ini tentu bisa bantu sektor riil juga ke depan. Kami pun akan coba sesuaikan suku bunga deposito dan kredit dengan tetap mengikuti perkembangan pasar," katanya.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja pun mengatakan perbankan saat ini tengah membantu pelaku usaha yang membutuhkan keringanan dari sisi cicilan dan beban kreditnya.
Dengan turunnya suku bunga acuan, perbankan memiliki ruang untuk dapat menurunakan suku bunga dana pihak ketiga dan mentransmisikannya ke suku bunga kredit.
"Bagus dong. Jadi bank bisa ikut turunkan suku bunga dana pihak ketiga. Jadi bisa bantu bunga kredit terutama yang direstrukturisasi," katanya, Kamis (16/7/2020).
Meski demikian, Jahja tak menampik turunnya suku bunga acuan dan DPK nantinya dapat memperbesar risiko keluarnya dana pihak ketiga.
"Setiap keputusan mana bisa menyenangkan setiap orang. Namun kenapa tidak bertanya kepada nasabah pinjaman. Mereka senang dong," ujarnya.
Sebagai informasi, suku bunga deposito BCA tergolong salah satu yang terendah. Terakhir, BCA kembali menurunkan suku bunga deposito menjadi 3,80%, yang pada awal Juni 2020 masih berada di level 3,95%.
Dihubungi terpisah, Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk. Darwin Wibowo pun mengapresiasi langkah regulator tersebut.
"Namun, ini sudah diekspektasi. Inflasi juga masih rendah. Ini tentu bisa bantu sektor riil juga ke depan. Kami pun akan coba sesuaikan suku bunga deposito dan kredit dengan tetap mengikuti perkembangan pasar," katanya.