Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bankir Optimistis Kredit Naik, Ekonom: Pertumbuhannya Masih Terbatas

Adapun penyaluran kredit industri perbankan mulai membaik pada Juli 2020 dengan pertumbuhan 2,27% setelah bulan sebelumnya mencapai titik terendah yang hanya tumbuh 1,49%. Angka pertumbuhan penyaluran kredit tersebut terhitung per 23 Juli 2020 dengan nilai Rp5.576 triliun.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit yang mulai membaik pada Juli 2020 tidak lantas membuktikan kinerja industri perbankan akan kembali normal. Pertumbuhan kredit pada tahun ini masih akan terbatas, meskipun perbankan optimistis mendorong penyaluran pembiayaan.

Adapun penyaluran kredit industri perbankan mulai membaik pada Juli 2020 dengan pertumbuhan 2,27% setelah bulan sebelumnya mencapai titik terendah yang hanya tumbuh 1,49%. Angka pertumbuhan penyaluran kredit tersebut terhitung per 23 Juli 2020 dengan nilai Rp5.576 triliun.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, dengan berbagai insentif pemerintah khususnya pelonggaran PSBB, memang akan membuat penyaluran kredit kembali tumbuh. Namun, pertumbuhannya dinilai tidak akan cukup tinggi, dengan kata lain penyaluran kredit masih akan di bawah normal.

Meskipun demikian, kinerja perbankan pun dinilai masih akan positif hingga akhir tahun. Apalagi, di tengah penerapan PSBB, penyaluran kredit perbankan masih tetap bisa positif meskipun melambat dibandingkan kondisi normal.

"Saya kira kondisi sektor keuangan akan bertahan positif hingga akhir tahun ini, tetapi menurut saya tidak akan cukup tinggi, masih akan di bawah normal," katanya kepada Bisnis, Rabu (12/8/2020).

Bahkan, penempatan dana pemerintah melalui bank mitra dinilai tidak akan signifikan mendorong pertumbuhan kredit. Pasalnya, pertumbuhan kredit perlu menyesuaikan demand masyarakat yang saat ini cenderung menahan konsumsi.

Meskipun penempatan dana pemerintah di Bank BUMN menunjukkan perkembangan penyaluran kredit, realisasinya dinilai akan terbatas. Penyaluran kredit yang dilakukan Bank BUMN pun memiliki risiko yang tinggi.

Berdasarkan data OJK, realisasi penyaluran kredit dari program penempatan dana pemerintah hingga 27 Juli 2020 telah mencapai Rp60,26 triliun yang disalurkan ke 691.000 debitur. Realisasi tersebut mencapai 200% dari penempatan dana yang telah dilakukan pemerintah di Bank BUMN.

"Usaha mana yang akan membutuhkan kredit untuk meningkatkan usahanya yang sedang dalam kesulitan akibat wabah. Sangat mungkin terjadi permintaan kredit untuk menutup semua kewajiban mereka, artinya yang terjadi moral hazard, risiko kredit meningkat," katanya.

Terpisah, PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencatatkan realisasi penyaluran kredit di sektor ritel yang lebih tinggi pada Juli 2020 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan seiring dengan adanya pelonggaran PSBB, pada Juli 2020 penyaluran kredit ritel mulai kelihatan membaik, walaupun diakuinya memang belum mencapai pertumbuhan dalam kondisi normal.

Adapun hingga Juni 2020, pembiayaan ritel CIMB Niaga masih tumbuh positif di kisaran 6% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Secara rinci, kredit pemilikan rumah (KPR) masih tumbuh hampir 10%, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) maupun Kredit Pemilikan Mobil (KPM) masih tumbuh di atas 15%. Hanya kartu kredit yang pertumbuhannya negatif karena penurunan aktivitas pariwisata.

Kemudian, khusus pada Juli 2020, pertumbuhan kredit ritel juga masih positif pada angka 6% yoy. "Kami masih optimistis sampai akhir tahun kredit ritel masih bisa tumbuh positif. Sejauh dampak Covid-19 juga bisa di-manage dengan baik," katanya.

Bahkan, Lani menilai adanya penempatan dana pemerintah akan membantu bank swasta yang saat ini berniat menggenjot penyaluran kredit. "Kami sih optimistis kembali naik [penyaluran kredit]," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper