Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melakukan survei untuk melihat kondisi nasabah dalam menghadapi masa pandemi dan setelah pandemi Covid-19.
Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmodjo yang juga komisaris utama BRI mengatakan telah melakukan survei pada tiga juta nasabah yang mendapatkan restrukturisasi di perseroan tersebut. Survei dilakukan dengan melihat kemampuan nasabah bertahan setelah pandemi berlalu.
Hasilnya, diproyeksi sekitar 30% dari nasabah yang disurvei, akan menutup usahanya. Proyeksi ini dinilai lumayan baik karena hanya 30% yang terdampak paling buruk sehingga rasio kredit bermasalah dinilai masih akan terjaga.
"Kebanyakan mereka butuh gimana mulai usaha, saat ini paket pemerintah beragam, ada program subsidi bunga, penempatan dana, dan penjaminan kredit. Kuartal IV/2020 dan kuartal I/2020 kita bisa lihat perkembangan ini," katanya saat webinar di Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Lebih lanjut, Tiko, sapaan akrabnya, menyebutkan industri erbankan dihadapkan dengan dua golongan nasabah yang mengalami permasalahan kredit di tengah pandemi.
Dua tipe tersebut yakni nasabah yang sejak awal sehat tetapi terdampak pandemi dan nasabah yang sebelum pandemi sudah mengalami penurunan ketahanan keuangan dan penurunan kemampuan membayar. Hanya saja, sejauh mana kedua tipe nasabah tersebut mampu bertahan di tengah pandemi masih menjadi pertanyaan.
"Pertanyaannya, setelah PSBB dan ada vaksin, dari nasabah dua jenis siapa yang bisa bertahan, kita belum tahu," katanya