Bisnis.com, JAKARTA — PT Jouska Financial Indonesia mengatakan tidak memiliki kerja sama dengan PT Mahesa Strategis Indonesia kendati pucuk pimpinan perusahaan tercatat sebagai pemegang saham mayoritas.
CEO Jouska Aakar Abyasa mengatakan bahwa dirinya memiliki 70 persen saham PT Mahesa Strategis Indonesia. Namun dia mengklaim tidak ikut campur dan bersikap pasif terhadap operasional Mahesa.
“Artinya, selama ini saya tidak aktif terlibat dalam operasional Mahesa,” ujar Aakar yang juga menjabat komisaris PT Mahesa Strategis, Selasa (1/9/2020).
Dalam kasus Jouska yang telah merugikan nasabah hingga miliaran rupiah, broker saham yang berada di bawah naungan PT Mahesa Strategis Indonesia melakukan transaksi jual beli efek menggunakan akun Rekening Dana Nasabah (RDN) milik klien Jouska.
Aakar mengungkapkan broker saham di Mahesa Strategis dapat melakukan transaksi tersebut setelah mendapatkan surat kuasa dari klien dalam bentuk surat kesepakatan bersama antara klien Jouska dengan Mahesa.
“Dari hasil penelusuran kami ketika kasus [kerugian nasabah] ini mencuat, klien menganggap Jouska sama dengan Mahesa karena salah satu dosa besar Jouska itu, advisor Jouska terbiasa menjadi perantara klien dengan pihak ketiga. Bukan hanya dengan Mahesa, tapi juga perusahaan asuransi, bank, sekuritas, dan masih banyak lagi,” jelas Aakar.
Baca Juga
Dalam rangka menyelesaikan tudingan klien terhadap Jouska, Aakar sebagai komisaris dan pemegang saham Mahesa Strategis mengatakan perseroan telah mencapai kesepakatan damai dengan 45 klien Jouska yang mengajukan komplain.
Mahesa Strategis menggelontorkan dana hingga Rp13 miliar dalam kesepakatan damai tersebut, yang mana bentuk kesepakatan damai berbeda antarnasabah.
Adapun, terdapat 63 klien Jouska yang mengajukan keluhan karena portofolio sahamnya dikelola secara tidak wajar. Tercatat total 328 klien Jouska mengelola portofolio saham secara mandiri maupun lewat bantuan broker di Mahesa Strategis.
Sejak awal tahun hingga 31 Agustus 2020, Jouska Financial Indonesia memiliki 1.700 klien yang tidak semuanya menandatangani kesepakatan dengan Mahesa Strategis.
Mahesa Strategis Indonesia merupakan perusahaan berbadan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang berisi kumpulan broker saham berlisensi. Aakar Abyasa mengatakan terdapat 6 broker saham yang tergabung di bawah Mahesa. Adapun, sebagian nasabah di Mahesa berasal dari referensi Jouska.