Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan stabilitas rupiah menjadi pertimbangan utama Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 16=17 September 2020 menahan suku bunga acuan tetap 4 persen meskipun inflasi rendah.
"Saya baca lagi keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas rupiah di tengah rendahnya inflasi," tegas Perry, Kamis (17/9/2020).
Menurutnya, BI tetap mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Dia menambahkan kebijakan bank sentral banyak sekali. Semua kebijakan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk pendanaan kebutuhan pembiayaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga
Terkait dengan suku bunga perbankan, Perry melihat suku bunga deposito dan kredit telah turun. "Dalam kondisi ini, ketersediaan dana lebih menentukan daripada suku bunga," kata Perry.
Selain itu, faktor kredit dari permintaan juga dominan. Menurutnya, sisi permintaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor a.l. mobilitas manusia, permintaan domestik, konsumsi, ekspor, dan investasi.
"Semuanya juga akan dipengaruhi faktor kecepatan realisasi anggaran, restrukturisasi kredit, subsidi bunga juga, bagaimana kinerja eskpor kedepan," ujar Perry.