Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Bukopin masih optimistis kondisi keuangan masih cukup baik dalam menghadapi masa pandemi tahun ini.
Head of Corporate Secretary Bukopin Syariah Evi Yulia Kurniawati menyebutkan kondisi pandemi tergolong berat bagi industri perbankan secara keseluruhan termasuk perseroan.
"Namun, alhamdulillah saat ini kepercayaan nasabah sudah berangsur kembali pulih dan kami sampai akhir tahun ini akan terus fokus kepada penguatan likuiditas plus permodalan, supaya dapat lebih kompetitif serta leluasa meraih potensi-potensi bisnis syariah yang lebih banyak, khususnya di segmen retail dan UKM," katanya, (Rabu (30/9/2020).
Dia melanjutkan perseroan pun mendapat dukungan seluruh stakeholder, khususnya Bank Bukopin selaku induk yang sudah resmi masuk ke dalam holding Kookmin Bank.
"Kami optimis bisa terjalin sinergi dan kolaborasi yg kuat agar Bank Syariah Bukopin lebih eksis mendukung perekonomian syariah di Indonesia," sebutnya.
Adapun, aset Bukopin Syariah pada pertengahan tahun ini mencapai Rp5,49 triliun dengan total pembiayaan Rp4,6 triliun, dan dana pihak ketiga Rp2,9 triliun.
Kualitas pembiayaan tergolong tertekan selama masa pandemi. Rasio pembiayaan bermasalah net mulai mencapai ambang batas minimum dengan posisi 4,99 persen. Pembiayaan yang direstrukturisasi pun mencapai Rp1,77 triliun.
Adapun, modal inti tier 1 Bukopin Syariah masih Rp706 miliar, masih butuh Rp300 miliar lagi untuk dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum otoritas pengawas tahun ini.
Sebelumnya, calon investor asal Singapura dan Dubai diketahui tengah mengincar Bank Bukopin Syariah, anak usaha Bank Bukopin, untuk menjadi pemodal utama bank tersebut.
Menurut sumber Bisnis yang mengetahui rencana tersebut, dua investor asal dua negara tersebut beberapa kali melakukan penjajakan untuk mengakuisisi Bukopin Syariah.
Namun, berdasarkan sumber yang sama, KB Kookmin Bank, selaku pemegang saham Bank Bukopin, enggan melepas Bukopin Syariah ke tangan investor lain.
Rencana penguatan Bank Bukopin Syariah pada akhirnya dilakukan oleh sang induk. Padahal, lanjutnya, pembicaraan dengan calon investor asal Singapura dan Dubai sudah meruncing.