Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Kalbar menerima penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp500 miliar dari pemerintah. Dana titipan ini akan disalurkan dalam bentuk kredit konsumtif dan produktif.
Kepala Divisi Kredit Hery Wintoro mengatakan perseroan berkomitmen akan me-leverage dalam bentuk penyaluran kredit sebesar 2 kali dari penempatan dana. Dengan demikian, Bank Kalbar akan me-leverage dana pogram PEN menjadi sebesar Rp1 triliun.
Perseroan akan fokus menyalurkan kredit di sektor konsumtif atau rumah tangga, serta sektor produktif UMKM dan korporasi. Sektor produktif terutama yang bergerak di bidang usaha perdagangan, pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi, dan jasa dunia usaha.
"Penyaluran ke sektor konsumtif (rumah tangga) adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat, sedangkan untuk sektor produktif UMKM dan korporasi adalah untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat," terangnya, Rabu (30/9/2020).
Bank Kalbar optimis dapat memacu penyaluran kredit di tengah tantangan akibat dampak pandemi Covid-19. Sejumlah strategi disiapkan seperti menurunkan margin suku bunga kredit menjadi antara 7,5-9 persen.
Di samping itu, perseroan membuat produk baru dan mengembangkan produk yang ada dengan memberikan suku bunga fix dan cap dengan suku bunga yang lebih rendah.
Sebagai langkah mitigasi risiko, Bank Kalbar menyalurkan kredit dengan lebih hati-hati, serta lebih meningkatkan supervisi bagi debitur yang saat ini sedang menikmati fasilitas kredit terutama debitur di sektor terdampak Covid-19.
Hery memperkirakan adanya penempatan dana PEN akan mendorong kredit perseroan tumbuh sebesar 5 persen secara tahunan. Total penyaluran kredit diperkirakan mencapai Rp12,9 triliun sampai dengan Desember 2020.