Bisnis.com, JAKARTA – Ustaz Yusuf Mansyur (UYM) turut menjadi pemegang saham PT Bank BRI Syariah Tbk. atau BRIS. Pemilik perusahaan finansial teknologi Paytren itu turut berkomentar mengenai rencana merger bank syariah BUMN.
UYM mendukung rencana aksi merger bank syariah BUMN itu karena akan mendorong Indonesia memiliki bank syariah skala besar. Secara pribadi, dirinya bakal memiliki saham bank syariah terbesar dari hasil merger dari sebelumnya hanya BRIS.
“Dulu mau ambil semua [saham BRIS]. Mau mimpin untuk ambil semua. Tetapi, ada sesuatu yang menahan, sehingga hanya segitu sejekinya. Bukan punya saya juga, punya umat. Selamat buat BRIS,” ujar UYM kepada Bisnis, Selasa (13/10/2020).
Dia menegaskan bahwa dirinya adalah investor murni, tidak ada niat untuk mengambil keuntungan sesaat seperti pemodal lain di pasar saham. “Sekali jadi investor, enggak keluar masuk memperdagangkan saham yang fluktuatif.”
Seperti diketahui, BRI Syariah melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2018. Saham yang dilepas ke publik sekitar 18 persen. UYM dikabarkan mengenggam sekitar 5% saham publik.
BRI Syariah telah ditetapkan menjadi entitas survivor dalam aksi merger dengan PT Bank Mandiri Syariah dan PT Bank BNI Syariah. BRIS menjadi ‘bahtera’ bagi bank hasil merger karena statusnya sebagai perusahaan terbuka.
Lebih lanjut, UYM bercerita bahwa ingin mengambil alih saham BRIS karena ingin menjadikan bank milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. itu sekelas bank syariah internasional.
“Bahkan dulu sempet benar-benar mau mimpin umat mau ambil semua saham BRIS yang ditawarkan. Sebab enggak boleh jadi BRTS, Bank Rakyat Tiongkok Syariah atau BRQS, Qatar, Dubai atau Malaysia,” tuturnya.
Dia menambahkan bahwa dirinya sudah yakin dengan BRI Syariah sehingga tetap membenamkan investasi pada bank publik itu sampai sekarang.
“Saya sudah yakin dari dulu, dan enggak pernah berubah keyakinan, bahwa umat jika disatukan ada kemenangan, kesuksesan, kejayaan. Secara kalo bersatu, berjamaah, ya berkah.”