Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) menyebut PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI akan mengadakan pertemuan investor strategis dari Abu Dhabi hingga Dubai pada awal Oktober 2023.
Wakil Menteri II BUMN Rosan Roeslani mengatakan bahwa pertemuan mencari investor strategis itu seiring dengan rencana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang akan divestasi atau lepas kepemilikan saham sebesar 20 persen saham gabungan di BRIS.
Selain itu, Rosan menyampaikan bahwa divestasi ini juga merupakan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kita mencoba untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi di divestasi saham dan diharapkan adanya kerja sama dengan strategic investor yang berhubungan dengan perbankan syariah ini,” ujar Rosan saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Lebih lanjut, Rosan menyampakan bahwa ada beberapa investor strategis mulai dari perbankan hingga institusi keuangan syariah juga ada.
Saat ini, saham BRIS digenggam oleh BBNI dan BBRI masing-masing sebesar 23,24 persen dan 15,38 persen per 30 Juni 2023. Adapun, saham BSI masih dikuasai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan porsi kepemilikan sebesar 51,47 persen.
Baca Juga
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan aksi korporasi berupa lepas kepemilikan saham merupakan hal yang biasa terjadi.
Namun, Dian menilai BSI sebagai bank syariah besar yang menjadi percontohan mesti mempunyai pertimbangan tertentu dalam setiap aksi korporasinya.
"Akan tetapi kami belum menerima informasi [aksi korporasi] apapun baik dari pemegang saham dan banknya sendiri," ujar Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pada Selasa (5/9/2023).