Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. mulai beroperasi pada hari ini (1/2/2021), setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gurnadi mengatakan menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi Bank Syariah Indonesia memulai perjalanan resminya dari Istana Negara.
Hery melaporkan integrasi dan peningkatan nilai Bank Syariah Himbara dimulai sejak awal Maret 2020 atau memakan waktu selama 11 bulan.
Dalam kurun waktu tersebut seluruh proses rangkaian due diligence, penandatanganan akta penggabungan, penyampaian keterbukaan informasi, dan perolehan izin dari OJK sudah berjalan dan sesuai dengan ketentuan.
"Alhamdulillah bank hasil penggabungan sudah mulai beroperasi dengan nama dan identitas baru, PT Bank Syariah Indonesia Tbk.," terangnya dalam laporan.
Hery menerangkan nama Bank Syariah Indonesia dipilih karena pihaknya ingin bank syariah menjadi representasi Indonesia baik di tingkat nasional maupun global. Logo Bank Syariah Indonesia memiliki bintang bersudut lima yang merepresentasikan lima sila pancasila dan lima rukun islam.
Sebagai bank hasil penggabungan, pada posisi Desember Bank Syariah Indonesia memiliki total aset Rp240 triliun, pembiayaan Rp157 triliun, DPK Rp210 triliun, dan modal inti Rp22,6 triliun.
Bank Syariah Indonesia juga memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang dan 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank Syariah Indonesia juga menjadi bank peringkat ketujuh di Indonesia berdasarkan total aset.
"Kami sadar tugas kami bukan hanya menggabungkan tiga bank ini, tetapi juga dalam waktu bersamaan juga melakukan transformasi seperti perbaikan proses bisnis, penguatan risk manajemen, penguatan sumber daya insani, dan penguatan teknologi digital," lanjutnya.
Hery menambahkan Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank modern, serta inklusif memberikan pelayanan kepada masyarakat serta tetap menjunjung tinggi prinsip syariah, menjadi bank yang dimiliki nasabah karena memiliki produk yang kompetitif dan memenuhi kebutuhan layanan masyarakat.
Bank Syariah Indonesia juga memiliki fokus untuk menumbuhkan segmen UMKM, melayani segmen ritel dan konsumer, dan wholesale dengan produk yang inovatif, serta melakukan pengembangan bisnis global seperti global sukuk.
"Kami siap membawa Bank Syariah Indonesia untuk masuk 10 bank syariah terbesar dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dalam 5 tahunke depan," tutupnya.