Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya ada tiga tipe investor yang bisa mendapat keuntungan dalam memanfaatkan layanan gadai efek, layanan kolaborasi PT Pegadaian (Persero) dengan PT BRI Danareksa Sekuritas, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Utama Danareksa Sekuritas Frederica Widyasari Dewi menjelaskan bahwa layanan ini berguna buat investor yang memiliki kebutuhan lain, namun masih ingin hold posisi atau belum mau menjual kepemilikan sahamnya.
"Terutama apabila memperoleh unrealized loss, tapi belum mau menjual, gadai efek ini berguna buat memperoleh pendanaan," ujarnya dalam acara Sosialisasi Produk Gadai Efek Pegadaian-BRI Danareksa Sekuritas, Senin (19/10/2020).
Direktur Institutional dan Retail Brokerage Budi Susanto menjelaskan lebih lanjut bahwa layanan ini bisa mengakomodasi tiga jenis investor yang memiliki tujuan berbeda.
"Pertama, bagi investor yang berjiwa trader. Dia punya keyakinan untuk long term dari aset tersebut, tapi dana terbatas untuk membeli yang lain. Jadi investor jenis ini bisa menggunakan gadai saham untuk mendapatkan modalnya," jelasnya.
Kedua, bagi jenis investor yang pendekatannya fundamental, yaitu bagi investor yang mau stick menunggu aset berkembang.
"Tapi dia punya informasi bahwa saham tertentu akan naik. Maka yang mau dijaga itu bisa digadaikan untuk mengambil kesempatan tersebut. Ketiga, bagi investor yang perlu pendanaan untuk kebutuhan lain," tambahnya.
Budi optimistis bahwa layanan ini akan berguna bagi investor yang telah aktif di pasar modal, merubah the way investor trade mirip dengan fasilitas margin.
"Bedanya, tidak perlu membuka rekening margin, pendanaannya cepat, dan bisa digunakan secara fleksibel untuk costumer spending yang non-trading. Investor pun tetap bisa mendapat kan haknya sebagai shareholder, bisa tetap menikmati dividen, kupon, dan mengikuti RUPS," ujarnya.
Selain itu, Budi pun optimistis layanan gadai efek yang mengakomodasi pemilik saham LQ45, surat utang negara (SUN), dan ORI ini bakal makin ramai digunakan para investor. Pasalnya, potensi nasabah BRI Danareksa sendiri mencapai 63.000 nasabah dengan aset hingga Rp13 triliun. Dengan porsi nasabah dan aset LQ45, SUN, dan ORI masing-masjng mencapai 23.000 nasabah dengan nilai Rp8 triliun.
"Layanan ini bisa digunakan individu dengan limit Rp1 juta sampai Rp5 miliar dan institusi Rp1 juta sampai Rp20 miliar. Rate-nya 3,75 persen per 3 bulan, dengan tenornya 90 hari dan bisa diperpanjang," tutupnya.
Harianto Widodo, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, menjelaskan bahwa sekarang layanan ini memang hanya mengakomodasi saham LQ45 dengan haircut KPEI kurang dari 30 persen serta obligasi SUN dan ORI. Namun, ke depan Pegadaian akan mempersiapkan next step dengan mengakomodasi efek lain.
"Ke depan kita mempersiapkan buat next step di saham non-LQ45 dan second liner, juga obligasi korporasi dengan rating tertentu. Tapi sekarang belum bisa," ujarnya.
Harianto memastikan bahwa pencairan gadai memakan waktu singkat, maksimal tiga hari saja, karena Pegadaian menunggu proses notifikasi dari sekuritas seperti Danareksa.
Ke depan, dengan sistem KYC biometrik, Pegadaian berkomitmen bisa membuat pencairan dana lebih cepat lagi, serta berbagai kemudahan lain buat para investor.
Di samping biaya admin hanya 0,25 persen uang pinjaman dan sewa modal kompetitif, yaitu 0,625 persen fixed 15 hari, selanjutnya sewa modal harian 0,0416 persen per hari. "Tapi sekarang kita juga masih ada program promosi, yaitu free biaya administrasi untuk transaksi pencairan, perpanjang, dan cicil," ujarnya.
Kemudian ada pula promosi free biaya mutasi efek menggunakan bank kustodian, apabila efek berada di Sekuritas yang belum kerja sama dengan Pegadaian. Terakhir, free tabungan emas 1 gram maksimal 5 gram, untuk UP minimum Rp100 juta per satu gram berlaku kelipatan.