Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masih mencatatkan pertumbuhan laba secara tahunan sepanjang 9 bulan tahun ini.
Dalam keterangan resminya, Senin (26/10/2020), Bank Mandiri menyampaikan terus menjaga kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal ini terlihat dari laju penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi, yang meningkat 3,79 persen secara year on year menjadi Rp873,73 triliun pada akhir September 2020.
Penyaluran kredit produktif perseroan secara bank only tumbuh sebesar 3,88 persen yoy menjadi Rp616,37 triliun per September 2020, yang terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp314,82 triliun dan kredit investasi sebesar Rp301,55 triliun. Diharapkan penyaluran kredit produktif ini dapat membantu menggerakkan perekonomian di tengah wabah pandemi covid-19.
Untuk penyaluran kredit ke segmen wholesale, masih menjadi motor pembiayaan perseroan dengan komposisi sebesar 65,3 persen atau Rp492,63 triliun.
Nilai tersebut tumbuh 9,73 persen dari periode yang sama tahun lalu. Adapun pembiayaan ke sektor usaha mikro, menjadi kontributor lainnya, dengan mencatat pertumbuhan sebesar 13,03 persen secara tahunan menjadi Rp49,07 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Terpilih Darmawan Junaidi mengungkapkan saat ini salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak Covid-19, khususnya pelaku UMKM untuk mengembalikan usaha yang sempat menurun akibat pandemi.
“Kami berharap inisiatif ini dapat ikut mengembalikan optimisme dan memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19," kata Darmawan.
Selain itu, partisipasi lain Bank Mandiri dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia juga terlihat pada penyaluran kredit dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang mencapai Rp42,6 triliun per 30 September 2020 kepada 132.979 debitur.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 132.939 debitur atau 99 persen di antaranya merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Di samping itu, lanjut Darmawan, Bank Mandiri juga telah merestrukturisasi kredit 406.434 debitur UMKM terdampak Covid-19 dengan nilai outstanding Rp47,7 triliun per 30 September 2020 untuk mendukung keberlangsungan usaha.
Secara keseluruhan, total kredit yang direstrukturisasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 mencapai Rp116,4 triliun dari 525.665 debitur.
Dorongan kepada pelaku UMKM juga diberikan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga September 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp14,74 triliun atau 83,28 persen dari target penyaluran tahun ini yang mencapai Rp17,7 triliun, dengan jumlah penerima sebanyak 175.140 debitur.
Dengan demikian, outstanding KUR Bank Mandiri sejak tahun 2015 hingga saat ini mencapai Rp36,0 triliun kepada 1,74 juta debitur.