Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) masih terbuka di penghujung tahun 2020.
Sebagaimana diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Oktober 2020, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4 persen.
BI juga menahan suku bunga deposit facility sebesar 3,25 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,75 persen.
Perry mengatakan pertimbangan utama BI menahan suku bunga sebelumnya adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah karena ketidakpastian baik global maupun domestik, meskipun inflasi tercatat rendah dan pertumbuhan ekonomi perlu didorong.
"Kami melihat ada ruang penurunan suku bunga, dan tentu saja kami akan memantau perkembangan-perkembangan itu," katanya dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (27/10/2020).
Perry menambahkan, beberapa indikator, di antaranya nilai tukar rupiah, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan ketahanan eksternal, akan kembali di evaluasi pada RDG November 2020 mendatang.
Baca Juga
Namun, Perry tetap menekankan bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yang paling efektif adalah melalui jalur kuantitas (quantitative easing).