Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Pandemi, Utilisasi Kredit BCA Turun Jadi 69 Persen

Direktur BCA Vera Eve Lim mengatakan rata-rata utilisasi kredit hinga kuartal III/2020 adalah sebesar 69%. Pada periode sama tahun lalu, utilisasi kredit BCA mampu menembus 73%.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja. Bisnis/Nurul Hidayat
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Penarikan fasilitas kredit yang telah disetujui atau utilisasi kredit PT Bank Central Asia Tbk. menurun selama pandemi.

Direktur BCA Vera Eve Lim mengatakan rata-rata utilisasi kredit hingga kuartal III/2020 adalah sebesar 69%. Pada periode sama tahun lalu, utilisasi kredit BCA mampu menembus 73%.

Utilisasi kredit yang rendah tersebut, kata dia, menyebabkan penurunan pertumbuhan secara tahunan pada kuartal III/2020. BBCA pada kuartal III/2020 telah menyalurkan kredit senilai Rp581,9 triliun atau turun 0,6 % secara year on year (yoy).

Padahal jumlah kredit baru yang disetujui pada kuartal III/2020 justru meningkat 4,5% (yoy) atau naik 2,2% dibandingkan awal tahun (year to date/ytd).

"Karena pandemi memang penggunaan kredit menurun, 69% inilah mengapa total kredit itu sedikit menurun 0,6%, penggunaan yang menurun. Kalau total fasilitas kredit yang disetujui malah meningkat 4,5%, itu perlu menjadi bahan catatan," katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2020, Senin (26/10/2020).

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan tidak saja berkaitan dengan kredit baru yang disalurkan. Namun, juga pengembalian dana dari kredit yang diajukan nasabah.

Menurutnya, selama pandemi, BCA tetap menyalurkan kredit baru tetapi nilai pengembaliannya jauh lebih besar. Misalnya, dari penyaluran kredit korporasi BCA yang senilai Rp45 triliun, ada nasabah yang melakukan pengembalian kredit senilai Rp30 triliun sehingga pertumbuhan kredit BCA secara net hanya sekitar Rp15 triliun.

Lebih lanjut, Jahja menjelaskan jenis kredit sangat mempengaruhi nilai pengembalian. Seperti misalnya kredit investasi, yang pengembalian dananya dicicil berdasarkan periode tertentu. Ada pula kredit modal kerja yang pengembaliannnya berfluktuasi sesuai dengan penggunaan kredit. Pada kondisi normal, pertumbuhan kredit baru selalu lebih tinggi dari kredit lama sehingga growth secara total akan positif.

"Dari sisi bank, apakah bank tidak mau melepas kredit, tidak benar sama sekali, bank akan berusaha cari kesempatan apakah nasabah butuh kredit tetapi harus sesuai dengan standar yang dibutuhkan bank. Itu yang sebabkan bank lepaskan kredit tiap bulan tetapi kredit lama berkurang terus," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper