Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengaku penurunan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) pada kuartal III/2020 yang sebesar 90 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 4,68%, masih sejalan dengan kinerja industri perbankan.
Adapun secara industri, penurunan NIM pada Agustus 2020 mencapai 47 bps secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 4,43%.
VP Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Atturidha memproyeksi NIM di akhir tahun ini akan berada di kisaran 4,4%-4,6%. Perseroan pun berharap kinerja perbankan terus mengalami perbaikan seiring dengan perkembangan yang cukup signifikan atas upaya penangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah dan berbagai pelaku usaha.
"Kami masih terus mengamati perkembangan perekonomian serta capaian kinerja Bank Mandiri Group sepanjang tahun 2020," katanya kepada Bisnis, Selasa (10/11/2020).
Menurutnya, Bank Mandiri akan tetap berusaha untuk menumbuhkan bisnis secara sehat dan berkelanjutan. Saat ini fokus Bank Mandiri antara lain mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan aktif menyalurkan kredit terkait PEN, melakukan restrukturisasi debitur terdampak Covid-19, dan mendorong pertumbuhan segmen UMKM.
Di samping itu, Bank Mandiri juga melanjutkan pertumbuhan yang sehat dengan menjaga pertumbuhan kredit melalui penyaluran kredit yang selektif, mendorong efisiensi dan produktivitas.
Baca Juga
"Kami juga melakukan akselerasi inovasi layanan digital contohnya melalui pembukaan rekening secara online, percepatan aplikasi kredit, dan peningkatan fitur Mandiri Online," sebutnya.
Hanya saja terkait proyeksi profitabilitas pada 2021, pihaknya masih enggan memberikan komentar lebih lanjut.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga tidak banyak berbicara mengenai proyeksi kinerja 2021. Bank Mandiri hingga saat ini masih melihat berbagai sektor dan segmen yang bisa menjadi pipeline.
Saat ini, lanjutnya, yang menjadi fokus bank adalah mendorong percepatan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). UMKM pun akan menjadi fokus utama bank yang hingga September 2020 telah disalurkan kredit PEN RP42,6 triliun.
Menurut Darmawan, Bank Mandiri akan menjaga penyaluran kredit PEN tersebut. Apabila perlu, perseroan akan menggunakan likuiditas sendiri untuk tetap mendorong penyaluran kredit yang berkaitan dengan program pemulihan ekonomi nasional tersebut.
"Kita jaga pertumbuhan nasabah exsisting dengan perencanaan nasabah korporasi termasuk value chain sehingga kita bisa pastikan bisa capai target pertumbuhan kredit," katanya.
Darmawan menegaskan, pihaknya sama sekali tidak memusingkan penurunan profitabilitas dibandingkan dengan capaian tahun lalu. Bank Mandiri akan lebih menjaga profitabilitas pada periode-periode berikutnya.
"Secara rata-rata, tiga triwulan bisa jaga Rp14 triliun [laba RP14,03 triliun per kuartal III/2020] secara konsolidasi, kita berharap ada pertumbuhan di kisaran penuruan yang tidak terlalu jauh dari 30,7% [penurunan laba yoy pada kuartal III/2020], angkanya mungkin kalau bagi 3, sekitar Rp16 triliun sampai akhir 2020," katanya.