Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus melakukan transformasi melalui pembenahan seluruh aspek perusahaan untuk menyukseskan program penyelamatan polis dan restrukturisasi.
R Mahelan Prabantarikso, Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Jiwasraya, mengatakan bahwa transformasi perusahaan menjadi salah satu poin penting dalam program penyelamatan polis.
“Selain menyiapkan sumber pendanaan yang menjadi solusi atas masalah fundamental Jiwasraya, transformasi perusahaan ini juga menjadi poin penting di dalam program penyelamatan polis, hingga akhirnya seluruh polis Jiwasraya bisa diselamatkan dan dipindahkan ke IFG Life,” katanya di Jakarta, Selasa (17/22/2020).
Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah pembenahan terhadap perusahaan sejak Januari 2019. Pertama, transformasi pada sisi bisnis model dengan menghentikan produk lama yang menjanjikan bunga tinggi.
Kedua, peningkatan kualitas tata kelola dan manajemen risiko dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness.
“Transformasi perusahaan melalui peningkatan kualitas tata kelola dan penerapan prinsip GCG ini merupakan tugas dan amanah dari Pemerintah, serta pengejawantahan dari program Akhlak yang menjadi core value Kementerian BUMN,” ujarnya.
Ketiga, manajemen baru Jiwasraya juga telah menciptakan dan menerapkan standarisasi penempatan portofolio investasi yang ideal dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Manajemen baru juga telah melakukan reorganisasi struktur organisasi dalam rangka efisiensi biaya operasional dan optimalisasi SDM demi menunjang pelaksanaan program penyelamatan polis Jiwasraya,” tuturnya.
Seperti diketahui, dalam waktu dekat manajemen baru Jiwasraya bersama pemerintah akan mengumumkan program restrukturisasi, sebagai langkah konkret dalam menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya, menyusul masalah likuiditas yang terjadi sejak beberapa tahun ke belakang.
Untuk menekan risiko dan kerugian yang akan dirasakan pemegang polis dan keuangan negara akibat adanya potensi likuidasi terhadap Jiwasraya, pemerintah menganggarkan dana yang berasal dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp22 triliun yang nantinya akan disalurkan lebih dulu ke Indonesia Financial Group (IFG), yang dulu bernama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Nantinya, dana sebesar Rp22 triliun itu akan dipakai IFG untuk mendirikan perusahaan asuransi baru yang bernama IFG Life. Adapun polis-polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi akan dipindahkan ke IFG Life.
Mahelan optimistis dengan adanya upaya transformasi dan pembiayaan ini dapat meyakinkan seluruh pihak terkait pelaksanaan program penyelamatan polis Jiwasraya.
“Semoga upaya transformasi dan pembenahan ini bisa dimaknai oleh seluruh pihak sebagai kerja keras manajemen baru dan pemerintah dalam menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya,” jelasnya.