Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Sematkan Peringkat A dan Outlook Stabil, Begini Respons Bos Bank Banten

Fitch Ratings menyatakan peringkat nasional jangka panjang A menunjukkan ekspektasi dari risiko gagal bayar yang rendah dibandingkan dengan perusahaan lain di negara yang sama.
PT Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS)./Dok. Bank Banten
PT Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS)./Dok. Bank Banten

Bisnis.com, JAKARTA -- Penegasan peringkat nasional jangka panjang A (idb) untuk PT Bank Banten Tbk. dengan outlook stabil oleh Fitch Ratings Indonesia diyakini memuluskan jalan perseroan untuk mendapatkan partner strategis.

Dalam keterangan yang dilansir di situs resminya, Selasa (1/12/2020) Fitch Ratings menyatakan peringkat nasional jangka panjang A menunjukkan ekspektasi dari risiko gagal bayar yang rendah dibandingkan dengan perusahaan lain di negara yang sama.

Fitch menyatakan penilaian tersebut mengandalkan pemerintah sebagai sumber utama dari dukungan luar biasa kepada Bank Banten.

Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan penetapan rating oleh Fitch akan memberikan pandangan secara objektif tentang outlook kinerja Bank Banten ke depan. Hal ini merefleksikan adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah Provinsi Banten untuk mendukung model bisnis Bank Banten sebagai bank pembangunan daerah.

Fahmi pun mengakui adanya penambahan modal dari pemerintah provinsi Banten sebagai pemegang saham pengendali berkaitan erat dengan hasil pemeringkatan dari Fitch Ratings Indonesia.

"Dengan demikian, sebagaimana BPD pada umumnya, penambahan modal dan penetapan Bank Banten sebagai Bank Pengelola Rekening Kas Umum Daerah Provinsi Banten, menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam mendukung outlook tersebut," katanya kepada Bisnis, Rabu (2/12/2020).

Terkait dengan kepastian strategic partner, dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Banten, nilai tawar perseroan dalam mencari dukungan dari pihak lainnya akan lebih terbuka.

"Bank Banten sebagai perusahaan terbuka akan menyampaikan hal-hal yang material sesuai dengan peraturan yang berlaku," sebutnya.

Lebih lanjut, Fitch menyebutkan porsi aset Bank Banten terhadap total aset industri perbankan di provinsi tersebut sekitar 2 persen pada akhir kuartal III/2020, lebih rendah jika dibandingkan dengan bank pembangunan daerah lainnya.

Kendati demikian, Fitch memproyeksikan porsi ini akan meningkat secara signifikan pada jangka menengah. Selain itu, bank ini memiliki bisnis seperti BPD lainnya, yaitu menyasar para pegawai negeri sipil dan bisnis lokal.

Bank Banten juga memiliki dampak sistemik yang lebih rendah dibandingkan dengan bank-bank besar nasional. Oleh karena itu, pemerintah memberikan dukungan yang terbatas kepada bank ini.

Adapun, perkembangan terakhir dari upaya penyehatan, Bank Banten telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Dana Setoran Modal dari Provinsi Banten melalui PT Banten Global Development, dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

Dana Setoran Modal itu merupakan konversi dana RKUD Provinsi Banten yang berada di Bank Banten melalui PT Banten Global Development berdasarkan Perda Provinsi Banten No.1/2020 tentang Perubahan Atas Perda No.5/2013 Tentang Penambahan Penyertaan Modal Ke Dalam Modal Saham Perseroan Terbatas PT Banten Global Development untuk Pembentukan BPD Banten sebesar Rp1,55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper