Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Bisnis yang Siap Diguyur Kredit oleh Bank Syariah

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK September 2020, bank syariah membukukan kenaikan pembiayaan hingga dua digit.
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank syariah melancarkan strategi untuk memacu kredit pembiayaan pada segmen potensial hingga tutup tahun 2020.

Segmen bisnis yang diincar adalah sektor potensial dengan tingkat risiko terjaga.

Direktur PT BCA Syariah Rickyadi Widjaja mengatakan sektor yang diincar pihaknya disisa waktu 2020 ini adalah perkebunan sawit, infrastruktur pemerintah termasuk PLN, perdagangan kebutuhan pokok, peternakan ayam dan petelur.

"Semua bank berusaha mencapai target di tenggat waktu yang tinggal beberapa minggu lagi. Dengan PSBB dilonggarkan ekonomi mulai menggeliat sehingga nasabah mulai butuh KMK untuk persiapan tahun depan," katanya belum lama ini.

Sampai dengan kuartal III/2020, pembiayaan BCA Syariah tumbuh 8 persen secara yoy menjadi Rp5,47 triliun. Dia memperkirakan pembiayaan akan tumbuh di kisaran 2 persen yoy menjadi Rp5,78 triliun sampai dengan akhir tahun.

Corporate Secretary PT Bank BNI Syariah Bambang Sutrisno menyampaikan pembiayaan BNI Syariah sampai dengan kuartal III/2020 tumbuh 1,5 persen secara yoy menjadi Rp32,3 triliun. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terus terkontraksi, perseroan memperkirakan pertumbuhan bisnis tumbuh di kisaran 2 persen-3 persen sampai dengan akhir tahun.

"Pertumbuhan bisnis tersebut berasal dari segmen konsumer dan komersial yang memiliki profil risiko yang manageble pada masa pandemi," katanya.

Selain itu, perseroan juga akan fokus pada upaya memitigasi dampak dari pandemi Covid-19 terhadap keberlangsungan operasional, kualitas pembiayaan, serta keberlangsungan bisnis perusahaan. Pencadangan akan dijaga di atas 110 persen.

Corporate Secretary PT Bank Syariah Mandiri Ivan Ally mengatakan Mandiri Syariah berharap pembiayaan dapat tumbuh di kisaran 7,5 persen-8 persen sampai dengan akhir tahun, tergantung dengan kondisi makro. Perseroan tetap memilih target market yang sehat dengan fokus di segmen ritel.

Dia menambahkan perseroan juga memperkuat fee based income dari transaksi digital dari produk berbasis emas. Adapun dari sisi pendanaan, perseroan akan tetap menjaga cost of fund rendah dengan dengan memperkuat tabungan.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK September 2020, bank syariah membukukan kenaikan pembiayaan hingga dua digit. Pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga tumbuh 10,48 persen secara yoy menjadi Rp234,48 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan tertinggi dialami bank syariah kelompok BUKU 3 yakni 66,19 persen yoy. Selanjutnya, diikuti BUKU 1 tumbuh 4,97 persen yoy dan BUKU 2 turun 19,04 persen yoy.

Adapun berdasarkan Survei Bank Indonesia, penyaluran kredit baru pada kuartal IV/2020 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi penyaluran kredit baru pada kuartal III/2020. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan tertinggi diperkirakan terjadi pada bank umum syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper