Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Tahun, Kinerja Asuransi Properti Diproyeksi Terkoreksi hingga 5 Persen

Melemahnya daya beli membuat banyak nasabah yang mengurangi belanja asuransi.
Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian W. Wanandi memperkenalkan asuransi perjalanan Aswata Travel A+ di sela-sela perayaan ulang tahun ke-54 Aswata, di Jakarta, Rabu (25/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian W. Wanandi memperkenalkan asuransi perjalanan Aswata Travel A+ di sela-sela perayaan ulang tahun ke-54 Aswata, di Jakarta, Rabu (25/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) memproyeksikan kinerja asuransi properti akan sedikit melambat pada akhir tahun ini. Lini bisnis utama asuransi properti itu pun diperkirakan belum tumbuh pada tahun depan karena baru kembali ke kondisi sebelum pandemi.

Presiden Direktur Aswata Christian Wirawan Wanandi menjabarkan bahwa pihaknya mengalami perlambatan kinerja asuransi properti, sejalan dengan tekanan bisnis asuransi secara keseluruhan. Melemahnya daya beli membuat banyak nasabah yang mengurangi belanja asuransi.

Dia pun memperkirakan bahwa pada akhir tahun ini akan terdapat perlambatan kinerja asuransi properti. Meskipun begitu, aktivitas bisnis yang mulai berjalan membuat perlambatan itu tidak begitu dalam.

"Sisa akhir tahun ini kelihatannya [asuransi properti] akan sedikit turun, sekitar 2 persen–5 persen," ujar Christian kepada Bisnis, Senin (7/12/2020).

Dia pun memperkirakan bahwa lini bisnis asuransi properti belum akan tumbuh optimal pada tahun depan. Masih terjadinya pandemi Covid-19 membuat aktivitas bisnis masih relatif terhambat, sehingga perolehan premi asuransi harta benda belum tumbuh moncer.

"2021 mungkin kondisinya masih relatif sama dengan 2020," ujarnya.

Lini bisnis asuransi properti mencakup sekitar 40 persen dari total portofolio Aswata. Pada kuartal III/2020, perseroan membukukan premi Rp1,28 triliun, sehingga premi asuransi properti berkisar Rp513 miliar.

Capaian premi Aswata pada kuartal III/2020 itu tumbuh 1,47 persen (year-on-year/yoy). Meskipun begitu, Wanandi menyatakan bahwa lini bisnis asuransi properti mengalami perlambatan kinerja meskipun dia tidak menjabarkan nilainya.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) per Januari–September 2020, asuransi properti mencatatkan premi Rp14,26 triliun. Jumlah tersebut turun 5,4 persen (yoy) dibandingkan dengan premi Januari–September 2019 senilai Rp15,08 triliun.

Adapun, pada Januari–September 2020, pembayaran klaim lini bisnis tersebut mencapai Rp5,61 triliun atau naik hingga 18,5 persen (yoy) dibandingkan dengan klaim periode yang sama tahun lalu senilai Rp4,73 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper