Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mega Tbk. memberikan penjelasan terkait volatilitas harga sahamnya.
Sebagai informasi, saham perbankan telah tampak terapresiasi secara signifikan pada 2 minggu awal tahun ini.
Berdasarkan Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG per 12 Januari 2021 tercatat menguat 0,2 persen menjadi 6.395,669. Indeks emiten keuangan menyumbang peningkatan 1,01 persen menjadi 1.466,79.
Hingga perdagangan sesi pertama hari ini (13/1/2021), Bank Mega menguat signifikan yakni 11,45 persen menjadi 14.200. Penguatan ini menjadikan posisi sahamnya lebih lebih kuat 146,96 persen dari posisi awal 2021.
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib menyampaikan tak memiliki informasi apapun terkait fluktuasi harga saham.
Perseroan juga tidak mengetahui adanya aktifitas dari pemegang saham tertentu yang memengaruhi perubahan kepemilikan saham.
"Saat ini perseroan belum memiliki rencana aksi korporasi yang mempengaruhi pencatatan saham perseroan di bursa," sebutnya, Rabu (13/1/2021).
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan perbankan cukup diminati investor lantaran memiliki kinerja yang cukup baik sepanjang awal tahun.
Ekspektasi dari kinerja yang lebih baik seiring dengan belanja infrastruktur dan program pemulihan ekonomi yang masih berlanjut memberi sentimen positif tambahan.
Secara khusus, sentimen ke Bank Mega juga cukup kuat dengan aktifnya korporasi tersebut dalam mengakusisi banyak saham bank daerah dan bank swasta kecil.
"Masuknya Salim Group pun juga memberi sentimen positif tambahan bagi MEGA," sebutnya.