Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir: Perbankan Syariah Masih Jauh Tertinggal dari Negara Tetangga

Erick Thohir menyampaikan penetrasi industri perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia.
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kegiatan ekonomi berbasis syariah harus dapat menjadi opsi prioritas dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Nah ini yang saya rasa harus menjadi fokus, bagaimana opsi daripada ekonomi syariah ini menjadi opsional yang harus menjadi prioritas," ujar Erick Thohir dalam acara "7th Indonesia Islamic Economic Forum" di Jakarta, Jumat (22/1/2021). 

Maka itu, lanjut Erick Thohir, dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yakni entitas bank hasil penggabungan PT Bank BRI Syariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, diharapkan dapat memperluas penetrasi ekonomi nasional melalui industri perbankan syariah.

"Kita memberanikan diri membuat terobosan yaitu merger bank syariah yang ada di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara)," ucap Erick Thohir.

Dia menyampaikan penetrasi industri perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia.

"Tentu secara realita bahwa data daripada kondisi bank syariah dipenetrasi itu masih sangat rendah. Kalau kita bandingkan dengan Turki, Yordania, dan Malaysia, masih jauh sekali," kata Erick Thohir.

Erick mengungapkan Bank Syariah Indonesia itu ditargetkan dapat menjadi stabilisator pertumbuhan dan ekonomi nasional yang lebih luas dan tidak hanya berpangkal kepada sebagian orang saja.

"Dan tentu kita harus melakukan intervensi agar ada keberpihakan yang lebih baik terhadap perekonomian nasional," ujar Erick Thohir.

Dalam kesempatan tersebut Menteri BUMN itu juga mengatakan bahwa dengan jumlah penduduk muslim Indonesia yang besar dapat menjadi salah satu fondasi untuk membangun industri halal.

"Kalau kita lihat banyak hal yang menjadi kesempatan untuk kita membangun fondasi industri halal, di mana halal food sendiri adalah yang luar biasa dan kita masih menjadi market, bukan menjadi produsen," kata Erick Thohir.

Menurut dia, perkembangan produk makanan halal harus diantisipasi, termasuk dalam bidang busana muslim. "Islamic fashion jelas kita punya market yang besar, tetapi bagaimana kita juga bisa membuat trend setter yang baru di negara-negara tetangga ataupun di dunia," katanya.

Dengan pasar syariah yang besar, lanjut dia, sudah saatnya Indonesia menjadi negara produsen. "Tapi tidak hanya market dan logistik saja untuk menjadi negara produsen harus di-support juga pendanaan," kata Erick Thohir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper