Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Masih Rendah, Suku Bunga BI Perpotensi Turun 25 Bps

Bank Indonesia memiliki ruang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di awal tahun jika pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2020 tidak sesuai harapan.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka inflasi Januari 2021. Indeks Harga Konsumen pada periode tersebut tercatat mengalami inflasi sebesar 0,26 persen secara bulanan dan 1,55 persen secara tahunan.

Tingkat inflasi pada 2021 Januari ini lebih rendah dari perkiraan konsensus yang sebesar 0,35 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan 1,68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Angka ini juga lebih rendah dari tingkat inlasi pada Januari 2020, yang saat itu sebesar 0,39 persen mtm dan 2,68 yoy.

Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan yang penting diperhatikan adalah tingkat inflasi inti Januari 2021 yang tercatat rendah, sebesar 1,56 persen yoy, dikarenakan daya beli yang masih lemah.

Sementara itu, inflasi volatile food atau harga bergejolak tercatat sebesar 2,82 persen disebabkan oleh kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti cabai, ikan, tahu, dan tempe.

Satria mengatakan, tingkat inflasi utama dan inti yang berada sekitar 100 basis poin (bps) lebih rendah dari tahun sebelumnya menunjukkan penurunan struktural dalam inflasi.

Menurutnya, ke depan masih akan terjadi penumpukan inventaris di antara produsen di beberapa sektor nonmakanan seperti pakaian, alas kaki, barang-barang rumah tangga, dan utilitas dasar.

Jika situasi berlanjut, dia mengatakan inflasi umum dapat turun di bawah sasaran 2021, yang sebesar 3,5 hingga 4 persen. Proyeksi ini pun telah memperhitungkan kemungkinan pemulihan pertumbuhan kredit perbankan dan uang yang beredar di masyarakat.

“Memang, faktor domestik menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen, terutama jika pertumbuhan PDB kuartal IV/2020 turun di bawah ekspektasi,” katanya melalui keterangan resmi, Selasa (2/2/2021).

Lebih lanjut, dia mengatakan, penurunan suku bunga di Februari hanya akan terwujud jika sentimen kembali risk-on, dengan beberapa kondisi, di antaranya Indeks Dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke 89,2, yield obligasi jangka menengah AS 10 tahun turun di bawah 1 persen, indeks volatilitas VIX turun di bawah 25, dan nilai rupiah terhadap Dolar AS tembus di bawah 13.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper