Bisnis.com, JAKARTA - Bank swasta besar nasional optimistis permintaan pembiayaan pembelian rumah tahun ini lebih baik dari tahun lalu.
Bank Indonesia dalam laporan uang beredar (M2) dan faktor yang memengaruhi pada Desember 2020, mencatat kredit KPR/KPA pada Desember 2020 sebesar Rp521,6 triliun atau tumbuh 3,4 persen yoy.
Pertumbuhan kredit KPR/KPA pada Desember 2020 tercatat melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada November 2020 sebesar 3,6 persen yoy. Hal tersebut terutama didorong oleh perlambatan kredit KPR tipe 22 sampai dengan 70 di Jawa Barat dan Jawa timur.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk. Hera F. Haryn menyampaikan pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,7 persen yoy menjadi Rp90,2 triliun. Secara total, kredit konsumer terkontraksi 10,8 persen yoy menjadi Rp141,2 triliun.
"Penurunan outstanding pada segmen konsumer tersebut disebabkan oleh tingkat pelunasan [repayment] yang lebih tinggi dibandingkan pemberian fasilitas kredit baru," terangnya, Selasa (9/2/2021).
Meski demikian, BCA mencermati bahwa permintaan pembiayaan pembelian rumah akan membaik setelah aktivitas ekonomi kembali berjalan walaupun belum sepenuhnya kembali normal. Perseroan melihat bahwa kebutuhan rumah masih hal yang esensial dan tidak akan hilang sehingga permintaan terhadap hunian akan selalu ada.
Hera menambahkan saat ini KPR BCA memberikan bunga 3,88 persen efektif per tahun fix 1 tahun dan berlaku untuk pembelian rumah baru maupun rumah second yang berlaku hingga 31 Mei 2021. Penawaran tersebut untuk menyambut HUT BCA yang ke-64.
Direktur Consumer Banking PT CIMB Niaga Tbk. Lani Darmawan mengatakan kredit KPR perseroan masih berhasil tumbuh pada tahun lalu. Kredit di segmen KPR tumbuh sebesar 6 persen yoy menjadi Rp35,8 triliun.
Lani menerangkan pertumbuhan tersebut sebagian didorong suku bunga pinjaman sudah cukup rendah. CIMB Niaga juga memiliki program KPR Xtra yang memberikan bunga 3,66 persen fixed tahun pertama dan 5,88 persen fixed tahun 2 dan 3 hingga 31 Maret 2021.
"Kami masih positif tahun ini masih bisa tumbuh. Tahun ini tetap kami targetkan tumbuh 6-8 persen," terangnya.
Target yang lebih tinggi pada tahun ini yakin dapat dicapai. CIMB Niaga melanjutkan kerja sama yang baik dengan developer, property agent, menerapkan strategi cross selling, serta memberikan proses yang baik.
"Kami melihat bahwa kebutuhan hunian adalah kebutuhan utama terutama bagi nasabah mid and upper. Dan juga merupakan alternatif investasi dari sisi appreciative asset. Customer existing cukup banyak, sehingga potensi cross sell cukup baik," imbuhnya.
Sementara itu, Plt Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu belum lama ini menyampaikan target penyaluran kredit tahun ini akan lebih agresif.
Untuk 2021, Nixon menyebutkan mematok target laba pada kisaran Rp2,5 triliun hingga Rp2,8 triliun. Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit antara 7 sampai 9 persen dengan DPK yang tumbuh pada kisaran yang sama.
Nixon menyampaikan pemulihan ekonomi akan menjadi sentimen cukup baik tahun ini dan membuat banyak masyarakat merealisasikan pembelian rumah yang banyak tertunda tahun lalu.
Di samping itu, Nixon menyampaikan perseroan juga banyak melakukan akselerasi dalam proses penyaluran KPR. Nixon memaparkan perseroan memperbaiki proses bisnis dengan sentralisasi proses operasional kredit konsumer. Perseroan juga mulai piloting sentralisasi proses kredit komersial dengan membangun banking center.
Di samping itu, dai menyampaikan upaya pemasaran melalui virtual expo juga akan semakin gencar tahun ini. Upaya ini pun akan dibantu dengan platform website dan platform aplikasi mobile banking perseroan yang membantu nasabah untuk mendapatkan informasi terkait kredit hingga pengajuan aplikasi kreditnya.