Bisnis.com, JAKARTA - Danareksa Investment Management (DIM) menilai instrumen reksa dana menjadi pilihan tepat di tengah tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Jenis reksa dana pasar uang dan reksa dana saham menjadi alternatif pilihan bagi investor untuk mengoptimalkan imbal hasil.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia telah menurunkan BI 7 Days Reverse Repo Rate 25 bps ke level 3,5 persen, level terendah sepanjang sejarah. Penurunan suku bunga bank sentral akan bertransmisi terhadap penurunan suku bunga perbankan dan bakal mendorong pemilik dana mencari imbal hasil lebih tinggi, antara lain pasar saham dan obligasi.
Direktur Utama DIM Marsangap P. Tamba mengatakan penurunan suku bunga membuka cakrawala investasi investor untuk melihat kembali reksa dana pendapatan tetap maupun reksa dana saham.
“Reksa dana pasar uang akan tetap dapat menjadi opsi investasi terutama dengan karakteristiknya yang highly liquid dan low risk,” kata Marsangap melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Jumat (26/2/2021).
Pada reksa dana pasar uang, Danareksa Investment Management memiliki Danareksa Seruni Pasar Uang III per 22 Februari 2021 memberikan imbal hasil sebesar 5,42 persen secara year on year.
Sementara salah satu reksa dana saham, Danareksa Investment Management (DIM) yakni Danareksa Mawar yang memiliki underlying saham- saham LQ 45 memberikan imbal hasil hampir 20% dalam 6 bulan terakhir seiring pemulihan pasar.
“DIM memandang pertumbuhan investor ini sebagai hal yang sangat positif. DIM berharap reksa dana tetap dapat tumbuh dalam berbagai kondisi pasar, khususnya dengan dukungan dari investor domestik,” tutup Marsangap