Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi dan keuangan syariah dapat memiliki andil untuk mendorong proses pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19.
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta Inarno Djajadi mengatakan potensi ini telah tampak pada industri perbankan syariah yang tumbuh pada masa pandemi pada 2020 lalu.
"Melalui penyaluran pembiayaan atau kredit selama 2020, pembiayaan yang disalurkan melalui perbankan syariah tumbuh sebesar 8 persen year on year (yoy) lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional yang secara total terkontraksi sekitar 2,41 persen yoy," ungkap Inarno dalam Webinar Era Baru Pembiayaan Syariah di Indonesia, Rabu (17/3/2021).
Menurutnya, pemulihan ekonomi nasional melalui ekonomi dan keuangan syariah bisa diwujudkan melalui dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan syariah yang dibutuhkan untuk menjaga pemulihan di sektor prioritas.
Prinsip dasar ekonomi syariah ungkap Inarno, adalah memastikan ektivitas transaksi keuangan yang didasarkan pada aset atau proyek riil sehingga ekonomi syariah dapat berperan penting dalam perbaikan struktur ekonomi, pengembangan sektor riil, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Hal ini pun sejalan dengan visi Indonesia maju dan juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan.
Di sisi lain, masa pandemi ini juga membawa transformasi digital yang pesat termasuk pada bidang ekonomi syariah yang menurut ISEI diperlukan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah.
Inarno yang juga merupakan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia ini menjelaskan transformasi digital dan dukungan kebangkitan ekonomi syariah global dapat mendorong penciptaan terobosan inisiatif dan inovasi baru dalam keuangan syariah.
"Inisiatif baru ini memperkuat ekosistem ekonomi syariah yang mensinergikan para pelaku usaha syariah, bisnis syariah, sumber pembiayaan, kelembagaan, infrastruktur pendukung serta pemanfaatan teknologi digital untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan," jelas Inarno.