Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Disuntik Chairul Tanjung Lewat Mega Corpora, Saham Bank Harda (BBHI) Sentuh ARA

Harga saham BBHI melesat 230 poin ke level Rp1.160, atau naik 24,73% dari harga penutupan sebelumnya. Saham BBHI ditransaksikan di rentang harga Rp930-Rp1.160.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI) menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA) pada penutupan sesi I perdagangan hari ini (7/4/2021).

Harga saham BBHI melesat 230 poin ke level Rp1.160, atau naik 24,73% dari harga penutupan sebelumnya. Saham BBHI ditransaksikan di rentang harga Rp930-Rp1.160.

Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 19,81 juta dengan nilai transaksi Rp21,68 miliar. Saham BBHI ditransaksikan sebanyak 6.031 kali.

Informasi terakhir terkait aksi korporasi Bank Harda yaitu rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham. Penerbitan saham baru ini setara dengan 64,19% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

PT Mega Corpora, perusahaan yang dimiliki oleh Chairul Tanjung, yang belum lama ini mengakuisisi perseroan, menyatakan akan kembali mengeksekusi haknya dalam rights issue kali ini. Rights issue akan dilakukan setelah perseroan mengantongi persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar pada 7 Mei 2021.

Meski harga sahamnya melonjak pada sesi I hari ini, tetapi kinerja saham BBHI tercatat melemah sejak diakuisisi PT Mega Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung.

Diketahui, pada 15 Maret 2021 Mega Corpora resmi mengambilalih saham Bank Harda dari PT Hakimputra Perkasa seluruhnya sejumlah 3.084.461.000 saham atau sebesar 73,71% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan demikian, Mega Corpora merupakan pengendali baru pada Bank Harda.

Pada perdagangan 15 Maret 2021, saham BBHI berakhir di zona merah atau melemah 6,90% ke level Rp1.955. Pelemahan pada harga sahamnya terjadi beruntun selama empat hari perdagangan.

Keesokan harinya, saham BBHI ditutup menguat 0,63% pada 19 Maret 2021 dan 6,25% ke level Rp1.700 pada 22 Maret 2021. Pada hari berikutnya, koreksi saham berlanjut hingga hari perdagangan tanggal 6 April 2021.

Jika dibandingkan dengan level harga sebelum akuisisi sebesar Rp2.100 pada 12 Maret 2021, maka harga saham BBHI di sesi I hari ini sudah terkoreksi 40,66%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper