Bisnis.com, JAKARTA — Pada 15 April 2021, Financial Supervisory Service mengumumkan bahwa laba bersih bank-bank Korea Selatan yang beroperasi di luar negeri mencapai US$733 juta pada 2020.
Capaian tersebut ternyata turun 25,4 persen dibandingkan dengan raihan pada 2019 sebesar US$983 juta.
Tahun lalu, seperti dikutip dari www.businesskorea.co.kr, Jumat (16/4/2021), bank-bank tersebut membukukan laba bersih gabungan sebesar US$164 juta di Kamboja, US$149 juta di Vietnam, US$120 juta di Hong Kong, dan US$100 juta di China.
Keuntungan menurun di setiap negara kecuali Kamboja. Misalnya, turun 63,3 persen, 51,7 persen dan 50,6 persen masing-masing di Indonesia, Inggris, dan India.
Perbankan Korsel hanya menambah dua cabang di luar negeri pada tahun lalu. Secara spesifik, mereka memiliki 197 cabang di 37 negara pada akhir tahun 2020 dan sembilan cabang baru dibuka dan tujuh cabang yang sudah ada ditutup.
Namun, aset bersih cabang tersebut meningkat 23,4 persen menjadi US$165,01 miliar tahun lalu. Hal ini dipimpin oleh Kamboja, Vietnam, Indonesia, dan Singapura yang asetnya meningkat 46,1 persen. Di Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris meningkat masing-masing sebesar 37,1 persen, 19,2 persen, dan 16,3 persen.
Meski demikian, tingkat kesehatan aset kantor cabang turun pada 2020. Misalnya rasio kredit macet mereka, yakni rasio pinjaman yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan, melonjak dari 0,63 persen menjadi 2,14 persen.