Bisnis.com, JAKARTA – Anak perusahaan Woori Financial Group, Woori Card Co., Ltd. tengah dalam masa penawaran tender wajib untuk membeli sebanyak-banyaknya 79,34 saham yang dimiliki oleh pemegang saham PT Woori Finance Indonesia Tbk. yang sebelumnya bernama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI).
Untuk diketahui, Woori Card sendiri merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik Korea yang berkedudukan di The-K Twin Tower, 50, Jong-ro 1-gil, Jongno-gu, Seoul, Korea Selatan. Woori Card merupakan anak perusahaan Woori Financial Group yang merupakan satu dari empat grup institusi keuangan terbesar di Korsel.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (24/11/2022), harga penawaran tender wajib adalah sebesar Rp689 per saham. Alhasil, nilai total penawaran tender wajib adalah senilai Rp54,66 miliar atau 2,97 dari seluruh saham BPFI yang telah dikeluarkan dan disetor penuh.
Manajemen menjelaskan bahwa penawaran tender wajib dilakukan oleh Woori Card sebagai akibat pengambilalihan secara langsung atas telah membeli saham PT Woori Finance Indonesia Tbk. yang sebelumnya bernama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI) sebanyak 2,19 miliar saham dari para pemegang saham sasaran senilai Rp1,43 triliun pada Rabu (31/8/2022).
Adapun, para pemegang saham itu terdiri dari PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk, Suzanna Tanojo, PT Victoria Alife Indonesia, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Victoria Investama Tbk, PT Victoria Manajemen Investasi, PT Regis Pratama Indonesia, PT Suryayudha Investindo Cipta, PT Prolestari Megapersada, Sutan Agri Resources Pte Ltd, Amber Rose Investments Limited, dan PT Oscarmas.
Selanjutnya, periode Penawaran Tender Wajib dimulai sejak 24 November 2022 pada 09.00 WIB dan berakhir pada 23 Desember 2022 pukul 15.00 WIB. Sementara itu, pembayaran kepada pemegang saham yang telah menerima penawaran tender wajib dan telah menyampaikan seluruh dokumen yang disyaratkan akan dilaksanakan pada 6 Januari 2023.
Lebih lanjut, manajemen menjelaskan Woori Card melakukan pengambilalihan perusahaan sasaran adalah dengan tujuan untuk melakukan investasi dan melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan sasaran, yakni dengan cara memperluas kegiatan usaha perusahaan sasaran dari yang semula perusahaan perdagangan (trading company) menjadi perusahaan induk (holding) yang akan memiliki beberapa anak perusahaan yang beroperasi secara komersial.
“Penawaran tender wajib ini dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan POJK No. 9/2018 sebagai akibat dari pengambilalihan yang dilakukan oleh pengendali baru atas saham yang dimiliki oleh para penjual pada 31 Agustus 2022 atas sejumlah 2,19 miliar saham atau sekitar 82,03 persen dari seluruh saham perusahaan sasaran yang telah dikeluarkan dan disetor penuh,” terangnya.
