Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru Ganti Nama, Woori Finance (BPFI) Catatkan Pertumbuhan Laba

Laba bersih Woori Finance (BPFI) tercatat naik 96,7 persen secara tahunan menjadi Rp52,45 miliar
Ilustrasi multifinance. /Freepik
Ilustrasi multifinance. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Baru sebulan berganti nama selepas resmi dicaplok lembaga keuangan asal Korea Selatan (Korsel), Woori Card Co, Ltd., PT Woori Finance Indonesia Tbk. (BPFI) mencatatkan kinerja pertumbuhan laba di kuartal III/2022.

Berdasarkan laporan keuangan Woori Finance per September 2022, laba bersih tercatat naik 96,7 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp52,45 miliar, atau hampir dua kali lipat ketimbang periode sama tahun lalu senilai Rp26,65 miliar.

Total pendapatan Woori Finance sebenarnya hanya naik tipis dari Rp218 miliar per September 2021 menjadi Rp219,25 miliar per September 2022. Namun, BPFI mampu menekan total beban dari sebelumnya Rp183,36 miliar menjadi hanya Rp153 miliar per September 2022.

Adapun, aset BPFI tampak turun tipis dengan selisih sekitar Rp5 miliar, membawa nilai total aset terbilang stagnan di Rp1,29 triliun. Namun, piutang pembiayaan utama BPFI sebagai pos penopang aset terbesar, yaitu pembiayaan konsumen (Rp677,6 miliar) dan sewa pembiayaan (Rp317,6 miliar) kompak mengalami kenaikan.

Apabila kinerja piutang pembiayaan ini ditelaah lebih lanjut berdasarkan objek agunan, 98 persen dari pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan beragun kendaraan bermotor, sisanya beragun properti. Berdasarkan peruntukan, hampir seluruhnya tergolong multiguna, hanya sekitar Rp6,7 miliar yang bertujuan untuk pembiayaan modal kerja.

Adapun, pertumbuhan piutang sewa pembiayaan BPFI ditopang kenaikan alat berat dengan porsi Rp240,1 miliar dari sebelumnya Rp226,4 miliar, kendaraan bermotor Rp128,1 miliar dari Rp70 miliar, dan mesin Rp5,93 miliar dari Rp3,73 miliar. Sementara sewa pembiayaan terkait kapal turun menjadi Rp16,83 miliar dari Rp29,89 miliar.

Sebelumnya, BPFI menargetkan mampu menyalurkan pembiayaan baru Rp1,09 triliun sepanjang periode 2022. Terbagi untuk pembiayaan konsumen sekitar Rp792 miliar dari setidaknya 9.300 unit kendaraan bekas, serta pembiayaan untuk sektor korporasi senilai Rp300 miliar dari setidaknya 300 unit alat berat atau barang produktif lain.

Sebagai pengingat, BPFI sebelumnya bernama Batavia Prosperindo Finance, anak usaha PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. (BPII). Terkini, Woori Card Co, Ltd. telah mengakuisisi saham BPFI sebesar 82,03 persen, di mana sebagian besar pun merupakan pengambilalihan dari seluruh kepemilikan BPII.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper