Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Catat Keuangan Berkelanjutan Capai Rp916,6 Triliun

OJK mencatat ada 14 lembaga jasa keuangan (termasuk 8 first movers on sustainable banking) telah bergabung dalam inisiatif keuangan berkelanjutan Indonesia.
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memberikan dukungan terhadap keuangan berkelanjutan.

Dalam perkembangan green finance di Indonesia, OJK mencatat ada 14 lembaga jasa keuangan (termasuk 8 first movers on sustainable banking) telah bergabung dalam inisiatif keuangan berkelanjutan Indonesia.

Adapun capaian keuangan berkelanjutan sebesar Rp916,6 triliun. Jumlah itu terdiri dari global sustainability bond sebesar Rp11,35 triliun, green & gender bond sebesar Rp59,9 triliun, green loans sebesar Rp809,75 triliun, dan blended finance sebesar Rp35,6 triliun.

Di Sri Kehati Index, market cap di atas Rp1 triliun telah digunakan 11 perusahaan manajer investasi untuk menerbitkan Reksa Dana ESG dengan total dana kelolaan Rp2,5 triliun April 2021.

"Sektor jasa keuangan merupakan motor penggerak dalam pembiayaan berkelanjutan. OJK mendorong jasa keuangan baik perbankan, industri keuangan non-bank, dan pasar modal untuk menyalurkan green financing," tulis OJK dalam publikasinya hari ini (3/5/2021).

OJK mengeluarkan roadmap keuangan berkelanjutan tahap II (2021-2025) untuk mempercepat transisi sektor jasa keuangan ke arah berkelanjutan. Ada beberapa inisiatif yang dilakukan OJK dalam mendukung keuangan berkelanjutan.

Di antaranya, mendukung transisi pembiayaan konvensional ke green/sustainability project dan mendukung skema Blended Finance di Indonesia. Menciptakan skema pembiayaan inovatif untuk mendukung keuangan berkelanjutan.

Kemudian, menginisiasi pengembangan Taksonomi Hijau Indonesia yang dikoordinasikan dengan kementerian atau lembaga terkait, mengembangkan taksonomi keuangan berkelanjutan di kawasan Asia tenggara melalui keterlibatan aktif sebagai anggota dalam Asean Taxonomy.

Selanjutnya, mengembangkan proyek percontohan model bisnis berkelanjutan (sustainable business model pilot project) di sektor pariwisata dan perikanan, mengembangkan pusat informasi keuangan berkelanjutan untuk menginformasikan perkembangan keuangan berkelanjutan.

Serta menjadi pendiri sustainable banking network (SBN)dan anggota network for greening the financial system (NFGS) yang merupakan forum bagi bank sentral dan otoritas pengawas untuk mengembangkan keuangan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper