Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! Ada Modus Tipu-Tipu Penukaran Poin Telkomsel, BCA Bagi Tips Biar Aman

BCA memberikan imbauan kepada nasabah agar terhindar dari modus penipuan penukaran poin provider.
Nasabah melakukan transaksi di salah satu Kantor Cabang Bank BCA di Jakarta, Rabu (23/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi di salah satu Kantor Cabang Bank BCA di Jakarta, Rabu (23/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Salah seorang nasabah PT Bank Central Asia Tbk. melaporkan menjadi korban penipuan penukaran poin yang mengatasnamakan Telkomsel.

BCA pun memberikan imbauan kepada nasabah agar terhindar dari modus kejahatan tersebut. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn meminta nasabahnya tidak memberikan data perbankan secara pribadi ke orang lain.

“BCA mengimbau kepada nasabah untuk senantiasa menjaga kerahasiaan data perbankan. Jangan pernah memberikan data,” ujar Hera dilansir Tempo.co, Senin (31/5/2021).

Data itu meliputi personal identification number (PIN), one time password (OTP), response KeyBCA, dan card verification code (CVC) atau card verification value (CVV).

Untuk menghindari berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan bank atau pihak lainnya, BCA juga mengimbau nasabah menghindari informasi pribadi di media sosial.

Selain itu, BCA mengingatkan nasabah untuk selalu waspada terhadap telepon, pesan, maupun surat elektronik yang dikirim oleh pihak tak dikenal dan mencurigakan. Selanjutnya, manajemen meminta nasabah selalu mengecek seluruh informasi yang mereka dapatkan.

"Untuk informasi lebih lanjut mengenai transaksi dapat menghubungi HaloBCA melalui telepon HaloBCA 1500888, nasabah dapat menghubungi contact center Halo BCA melalui WA Halo BCA 0811 1500 998, twitter @halobca atau webchat www.bca.co.id,” ujar Hera.

Adapun, Azmi (bukan nama sebenarnya) menjadi korban penipuan penukaran poin provider pada Sabtu (29/5/2021). Akibat kejadian itu, uang di rekening Azmi senilai Rp798.000 raib.

Kejadian ini bermula saat seseorang yang mengaku dari Telkomsel menelepon Azmi pada Sabtu sekitar pukul 15.01 WIB menggunakan nomor tak dikenal. Pelaku memberitahu bahwa korban memiliki 2.000 poin Telkomsel yang akan hangus pada akhir Mei ini.

Opsi penukaran tersebut berupa pembebasan tagihan selama tiga bulan atau voucer senilai Rp1 juta. Saat itu korban memilih opsi pembebasan tagihan. Namun, pelaku menyatakan bahwa opsi pembebasan tagihan hanya membutuhkan penukaran poin senilai 1.000. Artinya, korban masih memiliki sisa 1.000 poin lagi.

Pelaku pun kembali menawari korban untuk menukarkan 1.000 poin miliknya yang tersisa dengan uang senilai Rp1 juta. Syaratnya, korban harus melakukan transfer uang lebih dulu ke rekening virtual akun bank.

Pelaku menyuruh korban memasukkan kode akun rekening virtual dan nomor ponselnya. Selanjutnya, korban diminta melakukan transfer dengan nominal yang sesuai dengan angka pin akun virtual milinya. Namun transaksi tidak berhasil karena jumlah saldo di rekening korban tidak cukup.

Karena gagal, korban mencoba melakukan transfer dengan nominal Rp 11.015. Tak lama kemudian, dia kembali mendapat SMS dari KLIK Labs yang memberitahukan bahwa terjadi transaksi senilai Rp 500 ribu. “Kata pelaku, uangnya masuk ke rekening saya,” ujar Azmi.

Tak sampai di situ, pelaku mengatakan masih ada sisa Rp500.000 dari total penukaran poin yang belum ditransfer ke rekening korban. Pelaku pun meminta korban memberitahu nomor kartu ATM dan tanggal lahir. Pelaku juga menyuruh korban menyalin sebuah pesan yang masuk ke ponselnya untuk dikirimkan ke layanan Bank BCA.

Setelah melalui proses ini, korban mencoba membuka mobile bank BCA-nya. “Tulisannya tidak dapat diproses,” ujarnya. Namun dalam notifikasi banknya, korban memperoleh pemberitahuan bahwa terdapat transaksi ke ONE KLIK DANA senilai Rp750.000 dan Rp30.000 atau total Rp780.000.

Korban sempat menanyakan perihal pemberitahuan itu ke pelaku. Pelaku menjawab bahwa nominal tersebut adalah saldo yang masuk ke rekening korban. Korban tidak bisa mengecek saldonya saat itu juga lantaran aplikasi mobile bank-nya error.

Pelaku kembali memberi tahu bahwa proses belum selesai karena masih ada sisa uang Rp220.000 dari penukaran poin yang belum masuk ke rekening korban. Karena mobile banking bermasalah, pelaku meminta korban menggunakan nomor rekening bank lain.

Pelaku menyebut tak masalah sisa uang ini dikirim ke nomor rekening yg berbeda. Lantaran sudah mulai curiga, korban tidak ingin memprosesnya.

Azmi mengatakan telah menghubungi BCA hingga Telkomsel untuk melaporkan kejadian tersebut. Pihak BCA memberitahukan bakal memblokir rekening pelaku.

Adapun Tempo telah mencoba mengkonfirmasi kejadian ini kepada Vice President Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin. Namun, hingga berita ini diturunkan, Denny belum memberikan respons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper