Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersih-bersih Bank Jago (ARTO) Hasilkan Rasio Kredit Bermasalah 0 Persen

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mengklaim kualitas kredit perseroan sudah sangat baik sejalan dengan transformasi perusahaan menjadi bank digital.
Karyawan beraktivitas di depan logo Bank Jago di Jakarta, Senin (29/3/2021)./Bisnis-Abdurachman
Karyawan beraktivitas di depan logo Bank Jago di Jakarta, Senin (29/3/2021)./Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Jago Tbk. menyatakan kualitas kredit perseroan sudah sangat baik seiring dengan berjalannya proses transformasi. Hal ini dibuktikan dengan nihilnya rasio kredit bermasalah di bank berkode saham ARTO itu.

Wakil Direktur Utama Bank Arto Arief Harris tak menampik kualitas kredit perseroan saat ini sudah baik. Dia menyatakan upaya bersih-bersih sudah dilakukan dengan sangat baik pada proses transformasi, sehingga perseroan tak memiliki rasio Non Performing Loan (NPL).

Rasio NPL ARTO tercatat sebesar 0 persen pada kuartal I/2021, turun dari 2,04 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Arief mengatakan saat ini, perseroan tengah menyusun langkah untuk ekspansi kredit. ARTO ingin mengoptimalkan modal yang sudah tersedia cukup besar, yang bahkan mendongkrak bank tersebut ke jajaran Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.

"Kami saat ini lebih fokus lebih fokus pada pertumbuhan organik. Ini untuk menjawab semua potensi dan juga sebagai pembuktian dari semua aksi korporasi kami," tuturnya kepada Bisnis, Jumat (4/6/2021).

Seperti diketahui, ARTO sebelumnya bernama Bank Artos. Pada 2019, bankir Jerry Ng dan Northstar Group membeli bank tersebut dan kemudian mengubahnya menjadi bank digital.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL BUKU II, III, dan IV masing-masing tercatat 3,30 persen, 3,08 persen, dan 3,18 persen. BUKU II mengalami perbaikan hingga 43 basis poin secara tahunan, sedangkan BUKU III dan IV justru mengalami pelemahan 18 basis poin dan 72 basis poin secara tahunan.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch. Amin Nurdin mengatakan sejauh ini, upaya peningkatan kualitas kredit dari bank kecil lebih efektif.

Di samping itu, banyak bank kecil yang memilih upaya konservatif dalam peningkatan kredit dan agresif dalam restrukturisasi kredit, penagihan, serta hapus buku. Hal ini pun sejalan dengan banyaknya bank kecil yang mulai bertransformasi menjadi bank digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper