Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Kripto Bisa Jadi Pilihan Diversifikasi Portofolio, Asalkan...

Saat ini aset kripto berperan sebagai bantalan bagi masyarakat kelas menengah untuk mengalihkan dananya ke aset-aset spekulatif.
Ilustrasi representasi bitcoin/Bloomberg
Ilustrasi representasi bitcoin/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Aset kripto seperti Bitcoin dapat dijadikan sebagai salah satu instrumen untuk diversifikasi aset.

Founder Traderindo.com Wahyu Laksono mengatakan, saat ini aset-aset kripto seperti Bitcoin adalah instrumen moneter “bayangan”. Saat ini aset kripto berperan sebagai bantalan bagi masyarakat kelas menengah untuk mengalihkan dananya ke aset-aset spekulatif.

“Suka tidak suka, aset kripto seperti Bitcoin sangat besar nilainya dan tidak hanya diakui investor ritel, tetapi juga institusi global,” jelasnya saat dihubungi pada Senin (7/6/2021)

Ke depannya, Wahyu mengatakan, popularitas aset kripto akan semakin relevan seiring dengan perkembangan teknologi global yang tidak dapat dilawan. Ia mengatakan, dampak aset kripto sudah terlihat dari penurunan aset-aset lama seperti emas atau dolar AS.

Hal ini akan meningkatkan legitimasi aset kripto sebagai pilihan investor untuk melakukan diversifikasi. Untuk itu, Wahyu mengingatkan kepada investor yang berminat masuk pada instrumen ini untuk memilih waktu yang tepat untuk terjun ke aset kripto.

Wahyu memaparkan, strategi umum dari aset-aset kripto adalah melawan dolar AS. Uang dolar AS fiat akan makin turun nilainya dan membutuhkan aset lindung nilai atau alternatif. Saat ini, aset-aset kripto juga perlahan menggeser kedudukan emas yang dulunya menjadi andalan.

“Risikonya hanya soal kapan waktu dan modal yang tepat,” lanjutnya.

Kendati demikian, Wahyu juga mengingatkan kepada investor untuk hanya menjadikan aset kripto sebagai instrumen untuk diversifikasi aset.

Menurutnya, apabila investor terlalu mengandalkan aset-aset kripto sebagai instrumen utama, potensi penurunan capital gain akan semakin tinggi. Pasalnya, volatilitas pasar kripto sangat tinggi dibandingkan kelas aset lainnya seperti obligasi.

“Jadi, aset-aset kripto sebaiknya dijadikan sebagai salah satu opsi, bukan opsi satu-satunya,” pungkas Wahyu.

Wahyu mengatakan investor yang berniat menanam dananya pada aset kripto seharusnya sudah memahami betul risiko yang ada pada instrumen ini. Pasalnya, kondisi pasar dan risiko aset kripto dengan aset jenis lainnya sangat jauh berbeda.

Wahyu melanjutkan, profil investor Indonesia yang masuk pada Bitcoin belum mencerminkan pemahaman komprehensif terhadap jenis aset kripto. Menurutnya, investor-investor di Indonesia cenderung mengikuti tren sehingga tidak memperhitungkan risiko yang mungkin ditanggung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper