Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. fokus pada 5 strategi jangka panjang menghadapi kuartal II dan sepanjang tahun 2021.
Direktur Finance & SPAPM Bank CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan di tengah pandemi yang belum usai, perseroan terus berkomitmen membantu dan bekerja sama dengan nasabah untuk bersama melalui tantangan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.
"Kami senantiasa mencermati setiap perubahan kondisi bisnis, baik yang bersifat eksternal maupun internal dan berusaha memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk mencapai sasaran bisnis yang telah ditetapkan," ujar Lee ketika dihubungi Bisnis, Jumat (11/6/2021).
Lee menambahkan dalam menghadapi tantangan bisnis pada kuartal II dan sepanjang sisa 2021, CIMB Niaga akan tetap fokus pada implementasi 5 pilar strategi jangka panjang.
Pertama, fokus pada keahlian utama kami yaitu pada segmen perbankan konsumer dan UKM. Kedua, peningkatan CASA guna menjaga keunggulan kompetitif khususnya dalam hal biaya dana murah.
Ketiga, disiplin dalam pengelolaan biaya. Keempat, penjagaan modal dan keseimbangan budaya risiko. Kelima, pemanfaatan teknologi informasi, utamanya melalui digitalisasi layanan kepada nasabah maupun proses bisnis internal.
Adapun hasil dari disiplin dan konsistensi dalam implementasi strategi di atas telah menunjukkan hasil yang positif dengan membaiknya ROA dan ROE CIMB Niaga masing-masing ke level 1,5 persen dan 10,5 persen pada kuartal I/2021 atau hampir mendekati level pra-Covid, dari sebelumnya di level 0,2 persen dan 1,5 persen pada kuartal IV/2020.
Dari sisi profitabilitas, marjin bunga bersih (NIM) CIMB Niaga juga membaik dari 4,7 persen di kuartal IV/2020 menjadi 5,1 persen di kuartal I/2021.
Perbaikan profitabilitas ini tidak terlepas dari keberhasilan CIMB Niaga untuk terus meningkatkan rasio dana murah (rasio CASA) yang pada kuartal I/2021 berhasil naik ke level tertinggi sepanjang sejarah perusahaan di level 63,3 persen.
"Dapat kami sampaikan juga bahwa sejalan dengan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia, CIMB Niaga telah melakukan transmisi penurunan suku bunga kepada nasabah. Rata-rata suku bunga kredit kami turun sebesar 0,91 persen dari kuartal I/2020 ke kuartal I/2021," kata Lee.
Dia pun menjelaskan CIMB Niaga juga menjalankan program efisiensi biaya yang telah berhasil mendorong rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) turun ke level 44 persen pada kuartal I/2021.
Dengan posisi likuiditas yang kuat, rasio loan to deposit di level 85,3 persen pada kuartal I/2021, CIMB Niaga akan terus melanjutkan fokus strategi pertumbuhan di segmen perbankan konsumer dan UKM.
Permintaan kredit pada kedua segmen ini telah menunjukkan perbaikan sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dan membaiknya pertumbuhan ekonomi secara gradual.
Hal ini ditunjukkan dengan penyaluran kredit segmen perbankan konsumer CIMB Niaga di sektor Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) tumbuh positif masing-masing 5,2 persen year on year (YoY) dan 5,4 persen YoY pada kuartal I/2021.
Sementara itu, pertumbuhan kredit UKM CIMB Niaga juga mencatatkan perbaikan kinerja pertumbuhan.
"Kami optimis perbaikan permintaan kredit akan berlanjut secara gradual pada 2021 sehingga akan berdampak positif pada meningkatnya penyaluran kredit perbankan kepada masyarakat dan tentunya mendukung perbaikan kinerja sektor perbankan secara umum," tutup Lee.