Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPGI Optimistis Kinerja Bisnis 2021 Tumbuh Didorong Percepatan Vaksinasi

Pada 2020, LPGI memperoleh laba Rp92,91 miliar atau naik 16,13 persen (year-on-year/yoy) dari Rp80 miliar, lalu 45 persen dari laba tahun lalu pun dibagikan sebagai dividen.
Karyawan beraktifitas di dekat deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) atau Lippo Insurance memproyeksikan kinerja bisnis pada tahun ini akan tumbuh dibandingkan dengan 2020. Percepatan vaksinasi dinilai menjadi kunci agar dunia usaha dapat tumbuh optimal.

Presiden Direktur Lippo Insurance Agus Benjamin menjelaskan bahwa kondisi bisnis tahun lalu dihadapkan pada tantangan besar akibat pandemi Covid-19. Terbatasnya aktivitas perekonomian membuat bisnis asuransi pun turut terdampak.

Meskipun begitu, perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja, baik dari sisi top line maupun bottom line. Pada 2020, LPGI memperoleh laba Rp92,91 miliar atau naik 16,13 persen (year-on-year/yoy) dari Rp80 miliar, lalu 45 persen dari laba tahun lalu pun dibagikan sebagai dividen.

Agus menilai bahwa pada tahun ini perseroan dapat membukukan kinerja positif. Hal tersebut terlihat dari perkembangan bisnis yang mulai terjadi sejak awal tahun.

"Kuartal I/2021 mencerminkan bisnis yang mulai pulih meskipun secara gradual. Kami optimistis 2021 akan lebih baik dibandingkan 2020," ujar Agus kepada Bisnis, Rabu (23/6/2021).

Terdapat sejumlah sentimen yang membawa angin segar bagi industri asuransi umum, salah satunya perpanjangan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Agus menilai kebijakan itu akan cukup memengaruhi penjualan kendaraan bermotor, yang kemudian mendorong penjualan asuransi otomotif.

Meskipun begitu, menurutnya, faktor utama yang akan menjadi pelumas pertumbuhan kinerja bisnis adalah percepatan vaksinasi Covid-19. Terlindunginya masyarakat dari risiko penyebaran virus corona dinilai dapat membuat aktivitas ekonomi kembali menggeliat.

"Unsur utamanya [yang mendorong pertumbuhan bisnis] adalah supply dan demand. Yang memengaruhi supply demand bukan penyebaran varian baru, tetapi program vaksinasi yang sudah mulai masif," ujar Agus.

Dia pun menyatakan bahwa pada tahun ini LPGI akan mendorong inovasi digital untuk menunjang pertumbuhan bisnis. Langkah digitalisasi itu menurutnya akan mendukung aspek customer experience, user experience, dan employee experience.

"Ekosistem digital yang dikembangkan perseroan mempunyai dampak langsung terhadap pertumbuhan bisnis di tengah pasar yang berubah secara dinamis," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper