Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) tengah menginisiasi model kerjasama BPR dan pelaku finansial teknologi.
Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja fungsi intermediasi sekaligus meningkatkan efisiensi operasional khususnya dari sisi teknologi.
Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto menyampaikan penggunaan digital masyarakat akan mendisrupsi industri keuangan nasional. Oleh karena itu, BPR pun akan ikut bertransformasi untuk dapat menjaga eksistensi sekaligus menjawab potensi pertumbuhan yang lebih baik.
"Suka tidak suka, mau tidak mau BPR harus dinamis menghadapi perubahan. Perbarindo pun menginisiasi tranformasi digital BPR dengan berkolaborasi bersama fintech," katanya Senin (28/2021).
Dia menyampaikan kolaborasi dengan fintech akan membuat BPR memiliki peran sebagai big lender.
BPR memiliki likuiditas yang cukup untuk menjawab kebutuhan permodalan dan pendampingan yang dihasilkan dari pelaku fintech.
Baca Juga
Di samping itu, BPR juga akan memiliki kemampuan untuk melakukan efisiensi dana capital expenditure dan operational expenditure teknologi informasi.
BPR hanya perlu berkolaborasi dari sisi sharing fee yang nantinya mampu meningkatkan nilai pasar pembiayaan di segmen mikro.
"Kami juga berharap implementasi digital lebih masif akan membuat tata kelola yang baik dari BPR semakin meningkat karena interaksi nasabah dengan BPR semakin kuat," sebutnya.
Adapun, kolaborasi nantinya akan berpusat pada akun tabungan nasabah, uang elektronik dan akun pinjaman nasabah.