Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Klaim Penerbitan Sukuk Hijau US$3 Miliar Sebagai Prestasi

Menurut Menteri Keuangan, penerbitan ini merupakan prestasi untuk terus membangun dan mengelola instrumen utang berbasis syariah dan berbasis kepada pelestarian lingkungan secara prudent
Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik 11 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Senin (24/8/2020). Menteri Keuangan hadir secara virtual dalam pelantikan ini/Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik 11 pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Senin (24/8/2020). Menteri Keuangan hadir secara virtual dalam pelantikan ini/Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pemerintah telah menerbitkan green sukuk, atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang mengedepankan pembiayaan untuk proyek ramah lingkungan, sebesar US$3 miliar di pasar global pada Juni 2021.

Hal tersebut, katanya, berhasil dilakukan di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Global green sukuk tersebut diterbitkan dengan tenor 30 tahun, yang dinilai Sri Mulyani merupakan tenor terpanjang di dunia untuk instrumen green sukuk.

Selain itu, tingkat imbal hasil (yield) yang ditawarkan oleh sukuk hijau adalah 3,55 persen per tahun. Sri Mulyani menilai tingkat tersebut sangat kompetitif jika melihat pada situasi dan kondisi seperti saat ini.

“Prestasi yang diraih dengan penerbitan green sukuk ini tentu merupakan prestasi untuk terus membangun dan mengelola instrumen utang berbasis syariah dan berbasis kepada pelestarian lingkungan secara prudent,” papar Sri Mulyani pada International Conference The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges and Way Forward yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) secara virtual, Kamis (15/7/2021).

Di sisi lain, Sri Mulyani mengklaim sukuk tersebut berhasil menarik banyak investor global. Bendahara negara itu mencatat nilai investasi mereka adalah sebesar 57 persen dari total nilai penerbitan sukuk.

“Selain itu imbal hasil yang kita tawarkan juga merupakan imbal hasil terendah dan tercatat di sejarah penerbitan sukuk global,” imbuhnya.

Sri Mulyani menilai penerbitan sukuk global oleh Indonesia juga menunjukkan besarnya potensi kolaborasi antara sektor publik dan swasta, dalam urusan pembangunan dan upaya mengurangi emisi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper