Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil Tumbuh, AAUI Optimistis Bisnis Asuransi Kendaraan Siap 'Ngebut'

Pandemi Covid-19 cukup memukul kinerja lini bisnis asuransi kendaraan bermotor. Karakteristik bisnisnya membuat asuransi kendaraan sempat sulit tumbuh.
Karyawan memotret deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan memotret deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi umum melihat prospek baik dari kinerja asuransi kendaraan bermotor pada paruh kedua tahun ini seiring tumbuhnya produksi manufaktur. Optimisme mulai terlihat meskipun daya beli masyarakat belum begitu meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 cukup memukul kinerja lini bisnis asuransi kendaraan bermotor. Karakteristik bisnisnya membuat asuransi kendaraan sempat sulit tumbuh.

Menurut Dody, sekitar 80 persen asuransi kendaraan bermotor berasal dari bisnis pembiayaan (multifinance), yakni dari debitur yang mendapatkan pinjaman kredit dan mengasuransikan kendaraannya sebagai agunan. Banyaknya kredit macet membuat penutupan asuransinya turut terkendala.

Penurunan daya beli selama pandemi Covid-19 membuat masyarakat menahan konsumsi kendaraan bermotor. Penjualan kendaraan, baik secara tunai maupun melalui multifinance pun mengalami penurunan.

AAUI pun menilai bahwa manufaktur kendaraan sempat menahan produksi sehingga pasokan ke dealer menurun. Namun, menurut Dody, kondisinya mulai terlihat membaik pada kuartal II/2021 sehingga optimisme pertumbuhan kinerja pada tahun berjalan cukup cerah.

"Optimisme muncul dengan estimasi produksi dari manufaktur kendaraan. Adapun, daya beli masyarakat sepertinya masih belum pulih, karena prioritas kebutuhan saat ini adalah kebutuhan primer," ujar Dody kepada Bisnis, Rabu (21/7/2021).

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat bahwa penjualan mobil nasional mencapai 387.823 unit pada semester I/2021. Jumlah itu tumbuh 33,47 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya yang sebanyak 290.582 unit.

Menurut Dody, pihaknya belum memperoleh laporan dari seluruh perusahaan asuransi umum terkait kinerja bisnis kuartal II/2021, sehingga belum terdapat gambaran kinerja asuransi mobil. Namun, hingga Mei 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya pemulihan kinerja asuransi umum.

"Kalau melihat data kuartal I/2021 lalu memang pertumbuhan lini bisnis asuransi kendaraan masih ada tantangan. Namun, kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah yang berusaha menggerakkan ekonomi dengan beberapa stimulus agar kegiatan ekonomi berjalan," ujar Dody.

Asuransi kendaraan mengalami penurunan nilai premi tersebesar dibandingkan dengan lini bisnis lainnya, mencapai Rp985,6 miliar. Pada kuartal I/2021, industri membukukan premi asuransi mobil senilai Rp3,97 triliun atau terkoreksi 19,9 persen (yoy) dari sebelumnya Rp4,95 triliun—yang menjadikannya lini bisnis dengan perolehan premi terbesar pada kuartal I/2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper