Bisnis.com, JAKARTA - Aplikasi blu milik PT Bank Digital BCA, memang baru lahir pada 2 Juli kemarin. Meski begitu, induk usahanya yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) meyakini aplikasi blu mampu memenangkan persaingan dengan bank digital lain yang telah meluncur lebih dulu.
Direktur BCA Vera Eve Lim mengatakan pada awal peluncuran blu mendapatkan respons yang cukup bagus dan sangat positif dari masyarakat, terutama di media sosial.
Oleh karena itu, fokus BCA saat ini mendorong agar nasabah bisa melakukan transaksi lebih banyak melalui aplikasi blu. Hal tersebut dilakukan dengan terus melanjutkan kolaborasi dengan lebih banyak ekosistem.
Salah satunya, BCA Digital baru-baru ini berkolaborasi dengan Blibli. Manfaat yang bisa dirasakan di antaranya pengguna dapat membuka akun rekening bank digita secara mudah di platform Blibli.
"Buat blu, untuk lakukan itu tidak susah karena di BCA, kami sudah lama jalankan ini. Jadi, ini dengan warna yang sangat berbeda dan menyasar terutama ke anak muda, saya pikir ini momentum bagus untuk BCA," katanya dalam instagram live BCA Sekuritas, Rabu (28/7/2021) malam.
Terkait dukungan modal terhadap BCA Digital, lanjutnya, bukan menjadi hal yang dikhawatirkan. Sebab, BCA selalu siap untuk mendukung permodalan anak usahanya tersebut.
Terlebih BCA juga menyiapkan untuk BCA Digital dapat melantai di Bursa dalam 1-2 tahun mendatang. Adapun modal inti BCA Digital per 31 Maret 2021 sebesar Rp1,37 triliun.
Menurutnya, untuk bank bisa bertumbuh membutuhkan banyak hal. Kebutuhan bank digital bukan hanya soal teknologi, tetapi juga dukungan induk usaha yang selalu siap mengatasi kendala yang dihadapi.
"Blu pada hari pertama lahir saja sudah di-support dengan call center yang kelasnya sekelas dengan Halo BCA. Jadi, enggak usah khawatir bertransaksi melalui blu. Saya yakin apa yang sudah didapatkan di BCA akan kelihatan di blu dan mungkin akan lebih menarik karena itu sesuai dengan lifestyle milenial," imbuhnya.