Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Lakukan Stock Split Saham dengan Rasio 1:5, Gelar RUPSLB 23 September

BCA akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 23 September mendatang. Rapat tersebut untuk meminta restu kepada para pemegang saham terkait rencana stock split.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja/Istimewa
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perbankan, PT Bank Cental Asia Tbk. berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5.

Oleh karena itu, perseroan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 23 September mendatang. Rapat tersebut untuk meminta restu kepada para pemegang saham terkait rencana stock split.

Dalam siaran persnya hari ini (30/7/2021), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan pemecahan nilai saham itu dilakukan karena mencermati perkembangan dan dinamika ekonomi dan pasar di dalam negeri, termasuk aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

Sebagai bagian dari anggota bursa, BCA juga berkomitmen mendorong perkembangan pasar modal tanah air. Dari situ, perusahaan memutuskan untuk melakukan aksi korporasi pemecahan saham yang beredar (stock split) guna memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para investor ritel untuk berinvestasi di saham BCA.

Dalam Rapat Direksi & Komisaris BCA PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada tanggal 29 Juli 2021 telah menyetujui aksi korporasi stock split dengan rasio 1 5 (1 saham lama menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per unit saham BBCA saat ini adalah Rp62,50, sedangkan nilai nominal per unit saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp12,5.

Sebagai informasi, harga saham BBCA pada saat rilis ini dikeluarkan berkisar di level Rp30.000 per unit saham.

“Melalui aksi korporasi stock split ini, kami berharap harga saham BBCA akan lebih terjangkau bagi para investor ritel, utamanya demografi investor muda yang saat ini aktif meramaikan bursa. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kami untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di pasar modal dalam negeri,” kata Jahja melalui siaran pers.

Proses stock split akan mengikuti ketentuan yang berlaku dan membutuhkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 23 September 2021. Setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham, BCA akan berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk memproses stock split yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper