Bisnis.com, JAKARTA - Kredivo disebut akan meluncurkan bank digital dalam waktu dekat.
Dikutip dari Dealstreet Asia pada Selasa (3/8/2021), platform kredit digital Kredivo akan meluncurkan bank digital bernama Lime. Ini menandai masuknya Kredivo ke neobank di pasar terbesar Asia Tenggara.
Lime direncanakan fokus pada produk tabungan dan kredit yang ramah milenial. Pendirian neobank dinilai juga akan membuka peluang pertumbuhan baru bagi Kredivo, yang pendapatannya saat ini berfokus pada bisnis kartu kredit dan pinjaman pribadi.
Kredivo disebutkan mulai meletakan dasar untuk neobank barunya, setelah mengakuisisi 24 persen saham di PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) pada Mei 2021. Perusahaan induk Kredivo, FinAccel telah menghabiskan Rp551,31 miliar (US$38,4 juta) untuk membeli saham dari pemegang saham lama PT Sun Land Investasi dan Sundjono Suriadi.
Lantas, apakah Kredivo dalam proses pendaftaran layanan perbankan digitalnya kepada regulator? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan belum mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.
"Saya belum terinfo," kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat, ketika dikonfirmasi Selasa (3/8/2021).
Adapun, saat ini industri perbankan sedang diramaikan oleh kehadiran bank digital atau neo bank. Direktur Basel dan Perbankan Internasional OJK Tony pada Juni kemarin menyebut ada tujuh bank yang dalam proses go digital, serta lima bank telah menobatkan diri menjadi bank digital.
Sejumlah bank yang dalam proses go digital yakni Bank BCA Digital, PT BRI Agroniaga Tbk., PT Bank Neo Commerce Tbk., PT Bank Capital Tbk., PT Bank Harda Internasional Tbk., PT Bank QNB Indonesia Tbk., dan PT KEB HanaBank.
Sementara, bank-bank yang telah menyatakan diri sebagai bank digital yakni Jenius dari Bank BTPN, Wokee dari Bank Bukopin, MotionBanking dari MNC Bank, Digibank dari Bank DBS, TMRW Bank UOB, dan Jago dari Bank Jago.