Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei CORE: Transaksi Digital Dongkrak Pendapatan UMKM

Survei CORE Indonesia menunjukkan 10 persen populasi merchant OVO berhasil mempertahankan pendapatan bulanan dan 5 persen pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan bulanan.
Salah satu pelaku IKM mencoba pembayaran nontunai melalui aplikasi Ovo./Istimewa
Salah satu pelaku IKM mencoba pembayaran nontunai melalui aplikasi Ovo./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia terhadap 2.001 pelaku UMKM dalam platform OVO mengungkap bahwa transaksi digital terbukti menjadi salah satu senjata UMKM dalam berekspansi bisnis.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan hal ini seiring dengan mulai maraknya penggunaan uang elektronik yang pada 2020 transaksinya telah mencapai Rp205 triliun, dengan tingkat pertumbuhan kumulatif tahunan (CAGR) 132 persen.

Sebanyak 73 persen UMKM pun telah terbiasa menggunakan uang elektronik untuk transaksi digital, sementara yang melayani kartu debit & kredit hanya 15 persen dan transfer bank via virtual account hanya 12 persen.

Para responden UMKM yang tersebar di 12 kota dan 8 provinsi ini pun 70 persen di antaranya mengaku mengalami peningkatan transaksi harian, dengan rata-rata kenaikan 30 persen. Persentase responden yang tadinya hanya memproses 20 transaksi per hari telah turun, sementara persentase UMKM yang transaksi per harinya 20-75 transaksi dan di atas 75 transaksi naik.

Seiring dengan kenaikan jumlah transaksi, 68 persen UMKM juga mengaku mengalami kenaikan dari sisi nilai transaksi yang ikut mengalir ke pendapatan bulanan, di mana kenaikan rata-ratanya meningkat 27 persen.

"Perlahan, jumlah responden UMKM yang memiliki pendapatan rendah, yaitu Rp25 juta per bulan semakin turun. Setelah bergabung dengan OVO, mereka yang pendapatan sedang tinggi, yaitu Rp25-100 juta dan di atas Rp100 juta persentasenya sama-sama naik," jelasnya dalam pemaparan riset, dikutip Jumat (13/8/2021).

Adapun, di tengah pandemi, 6 persen responden mengaku masih mengalami kenaikan transaksi per hari dan 9 persen mengaku transaksinya tetap stabil, karena dibantu akomodasi uang elektronik dan dompet digital.

Survei CORE Indonesia menunjukkan 10 persen populasi merchant OVO berhasil mempertahankan pendapatan bulanan dan 5 persen pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan bulanan. Hal ini juga dipengaruhi oleh peran ekosistem digital OVO, sehingga 82 persen pelaku merasa terbantu oleh ekosistem OVO dan Grab selama masa pandemi.

Pendiri CORE Indonesia, Hendri Saparini menambahkan 84 persen populasi pelaku UMKM dari OVO juga menyatakan terbantu oleh ekosistem digital, bukan hanya untuk kinerja bisnis, namun juga dari sisi literasi keuangan.

"Survei kami membuktikan 85 persen mulai mengenal berbagai layanan perbankan sejak bergabung dengan OVO, dan sekitar 71 persen menjadi lebih melek layanan keuangan digital," jelasnya.

Sebanyak 71 persen pelaku UMKM ini mengaku terbantu karena pencatatan transaksi penjualannya kini lebih teratur karena transaksi pembayaran digital. Selain itu, 68 persen mengaku memiliki akses lebih luas terhadap layanan keuangan, dan 51 persen mengaku lebih memahami penggunaan teknologi untuk mempertahankan usaha.

Pendapat para UMKM terhadap ekosistem pembayaran digital pun terbilang positif, di mana 55 persen mengaku mendapatkan kemudahan penggunaan, 48 persen bergabung karena mulai banyak dipakai pelanggan, 33 persen senang karena ada banyak promo, dan 30 persen merasa nyaman karena transaksinya lebih aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper