Paprici: Paprika yang Membantu Ekonomi Petani

Paprici menjadi salah satu pemain utama paprika nasional yang ikut berkontribusi terhadap perbaikan ekonomi petani di Bandung Barat
Foto: Direktur bisnis UMKM BNI Muhammad Iqba
Foto: Direktur bisnis UMKM BNI Muhammad Iqba

Bisnis.com, JAKARTA - Berawal dari kepedulian kepada petani di Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, Rici Solihin merintis Paprici Segar Barokah (Paprici) pada 2010.

Kini, Paprici menjadi salah satu pemain utama paprika nasional yang ikut berkontribusi terhadap perbaikan ekonomi petani di Bandung Barat pada umumnya dan Pasirlangu khususnya.

Semua bermula saat Rici melihat-lihat pertanian diwilayahnya dan mendapatkan tantangan agar dapat menerapkan ilmu yang telah diperolehnya di Universitas Padjajaran untuk membantu para petani.

Pada 2012, Rici memulai usaha pertaniannya dengan membangun greenhouse paprika seluas 600 m2, dan terus berkembang. Paprika dipilih karena cepat balik modal.

Hingga kini, Paprici mampu memproduksi 1 ton paprika/bulan, belum ditambah produksi mitra Paprici yang kini telah mencapai puluhan orang maupun kelompok tani.

Mayoritas produknya dipasarkan ke horeka dan pasar retail, melalui Papri-GO, yakni sistem penjualan yang menghubungkan langsung petani dengan konsumen di berbagai daerah. Paprici pun terus menjajaki peluang ekspor ke luar negeri, seperti Singapura, Brunei, dan Laos.

Menurutnya, pertanian adalah masa depan. “Seharusnya petani punya posisi tawar yang tinggi tetapi saat ini cukup sulit mencari orang yang mau bertani dengan etos kerja tinggi,” katanya

Inovasi dan andil Paprici dalam membantu masyarakat itu membuatnya masuk sebagai salah satu Entrepreneur Heroes BNI. Kehadiran BNI dinilai sangat membantu untuk semakin ekspansif.

Direktur Bisnis UMKM PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Muhammad Iqbal mengatakan, BNI memiliki 6 kantor cabang luar negeri di negara strategis yakni Singapura, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Hongkong. 

“Kehadiran kantor cabang luar negeri ini memberikan BNI keunggulan jaringan internasional yang memungkinkan UMKM Indonesia lebih terhubung dengan mitra luar negeri kami sehingga dapat memasarkan produk UMKM Indonesia ke pasar ekspor,” paparnya.

Selain itu, BNI juga memiliki kekuatan pada bidang transaksi trade dan internasional lainnya, yang akan sangat mempermudah nasabah UMKM menembus pasar mancanegara.

Menurutnya, UMKM BNI yang berorientasi ekspor saat ini memegang 8,3 persen dari portofolio UMKM BNI dengan kinerja yang sangat baik. BNI melihat tren portofolio tersebut terus tumbuh dari tahun ke tahun.

Beberapa UMKM juga mampu mengatasi tantangan saat pandemi Covid-19, sehingga BNI terus mendukung UMKM.

“Hal inilah yang menjadi semangat kami untuk memperkuat sektor UMKM berorientasi ekspor dengan memberikan layanan kepada nasabah UMKM melalui BNI Xpora agar dapat go global,” ujarnya.

Sebagai salah satu Entrepreneur Heroes BNI, Paprici akan menjadi salah satu UMKM pertama yang dapat menikmati berbagai produk serta layanan di BNI Xpora.

BNI berkomitmen untuk semakin memperluas pangsa pasar Paprici serta UMKM lainnya baik yang sudah maupun yang baru akan go global melalui BNI Xpora.

Kementerian Koperasi  dan UKM mengapresiasi langkah BNI untuk mendoromg transaksi ekspor UMKM. Kemenkop UKM telah bekerja sama dengan BNI melalui BNI Xpora yang terbukti sangat membantu dari sisi promosi, pasar hingga pembiayaan.

“Melalui Xpora, BNI membantu UMKM kita untuk ekspor mulai dari prosedur, promosi, pasar hingga pembiayaan,” ujar Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM RS Hanung Hiramba Rachman.

Dirinya mengakui terdapat sejumlah persoalan yang masih dihadapi UMKM, seperti belum mampu menjaga standar kualitas, minimnya pengetahuan ekspor, produk kurang inovatif, hingga pembiayaan.

“Beberapa persoalan itu yang berusaha kami pecahkan dan kami dorong terus agar UMKM untuk melakukan ekspor,” katanya.

Sejumlah langkah yang diambil Kemenkop UKM ialah melakukan agregasi UMKM untuk dikurasi, di-branding  dan dibina untuk melakukan ekspor. Bersama Kadin misalnya telah ada brand tunggal yakni 62 untuk produk-produk ekspor UMKM.

Kemenkop UKM juga melakukan pendidikan ekspor, membantu UMKM agar melek teknologi, dan juga bekerja sama dengan e-commerce  untuk membantu ekspor. Selain itu, juga bekerja sama dengan komunitas diaspora untuk menjadi reseller produk UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper