Bisnis.com, PEKANBARU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau BPJamsostek menyatakan pihaknya sedang menyiapkan sebuah aplikasi digital dengan nama Jamsostek Mobile, dengan fitur unggulan yakni klaim dana Jaminan Hari Tua (JHT) tanpa perlu ke kantor.
Dewan Pengawas BPJamsostek Yayat Syariful Hidayat menjelaskan memang salah satu hal yang masih perlu ditingkatkan sesuai masukan dari peserta adalah terkait proses klaim program JHT.
"Terkait klaim JHT ini kami terus upayakan perbaikan dimana nantinya kami siapkan aplikasi Jamsostek Mobile sehingga dapat memudahkan peserta untuk klaim tanpa menunggu lama, bisa dalam sehari selesai prosesnya," ujarnya saat di Pekanbaru Senin (6/9/2021).
Dia mengakui aplikasi ini sudah soft launching dan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Misalnya karena terkait dengan sistem digital, pihaknya mengupayakan perlindungan maksimal dari potensi risiko kebocoran data peserta.
Selain itu sistem digitalisasi ini menurutnya sudah sesuai dijalankan di masa pandemi, yang memang mewajibkan pembatasan aktivitas fisik dan lebih mendorong pemanfaatan sistem digitalisasi.
"Jadi dengan adanya aplikasi ini, peserta tidak perlu lagi datang ke kantor hanya untuk klaim JHT," ujarnya.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Yayat juga membuka Kegiatan Pelatihan Tata Boga bagi Komunitas Disabilitas di Provinsi Riau, dan juga memberikan bantuan Program Promotif dan Preventif di Kantor Cabang Pekanbaru Kota.
Bantuan disalurkan berupa APD penaganan covid-19 sebanyak 60 set kepada RS Awal Bros Pekanbaru dan Ahmad Yani, masker 3 ply sebanyak 275 box atau 13.750 buah kepada 7 perusahaan dan multivitamin sebanyak 1.300 butir kepada PT Johan Sentosa.
Sementara itu Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah Sumbarriau Eko Yuyulianda menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk melindungi dan meningkatkan keterampilan para pekerja di Tanah Air.
Perlindungan dan peningkatan keterampilan dimaksud, tidak hanya ditujukan kepada pekerja yang dalam keadaan kuat dan sehat, tetapi juga pekerja yang dalam kondisi keterbatasan fisik atau disabilitas.
"Kami juga menggandeng beragam stakeholder dan komunitas untuk memberikan edukasi kepada ahli waris peserta, atau komunitas berupa literasi keuangan, pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas. Hal tersebut bertujuan memberikan keterampilan dan potensi yang bisa digunakan untuk keberlangsungan hidupnya kedepan," ujarnya.
Dia menyebutkan saat ini di Pekanbaru, dilakukan pelatihan Tata Boga kepada Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia (PPDFI) komisariat wilayah Riau, yang diikuti sebanyak 10 orang peserta dengab jangka waktu selama 5 hari yaitu tgl 6 – 10 September 2021.