Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omzet UMKM di Ekosistem GoTo Financial Diramal Capai Rp53,2 Triliun

Riset yang dilakukan Universitas Indonesia menunjukan mitra UMKM di ekosistem GoTo Financial diperkirakan memiliki omzet yang meningkat 37 persen pada 2021 atau sekitar Rp53,2 triliun jika dibandingkan dengan periode 2020.
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ?startup? Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ?startup? Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Ekosistem pelaku usaha yang terhubung dengan ekosistem GoTo Financial diproyeksi mencapai Rp53,2 triliun pada 2021

Hal ini terungkap dalam riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) bertajuk 'Peran GoTo Financial terhadap Inklusi Keuangan Indonesia Tahun 2021' kepada 5.639 konsumen dan 1.716 merchant GoTo Financial di 21 kota.

Tepatnya, 78 persen menggunakan GoBiz yang termasuk GoFood, GoPay, dan GoKasir di dalamnya. Berikutnya, terkhusus GoPay 49 persen, POS lewat GoKasir 19 persen, GoBiz Plus 15 persen, Moka POS 7 persen, GoStore 7 persen, Midtrans 6 persen, dan Selly 4 persen.

Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C.K Walandouw memaparkan bahwa 70 persen responden merchant ekosistem ini mengaku memanfaatkan GoPay karena banyak digunakan oleh konsumen.

"Apalagi di era pandemi ini transaksi nontunai ini sudah mulai banyak digunakan konsumen. Jadi merchant menilai menyediakan akses pembayaran online pun semakin penting," jelasnya, Selasa (5/10/2021).

Selain itu, 60 persen responden menilai akses digital via GoTo Financial mudah digunakan, sementara 59 persen responden mengaku mulai menggunakan karena usaha lain atau kompetitornya juga menyediakan layanan dari ekosistem GoPay.

Adapun, 60 persen responden mengaku pertama kali menyediakan akses transaksi nontunai lewat bergabung ke ekosistem. Lainnya mengaku tertarik menggunakan akses dari ekosistem GoTo Financial untuk mempermudah belanja, berinvestasi, menjadi lebih profesional dengan menerima pembayaran via kartu kredit, dan memanfaatkan riwayat digital dari usahanya untuk mengajukan pinjaman modal usaha.

Sementara itu, dari sisi dampak yang dirasakan umtuk meningkatkan usaha, 46 persen mengungkap ekosistem ini tepat untuk memperluas pasar, 37 persen mengaku transaksinya meningkat, 35 persen mengaku omzetnya meningkat, dan 32 persen mengaku mulai menemui lebih banyak nasabah setia.

Selain itu, 37 persen menilai layanan ini membantu membuat lebih waktu untuk inovasi, 32 persen menilai mendorong efisiensi karena waktu menghitung administrasi bisnis berkurang, biaya untuk promosi pun berkurang.

"Ini menjadi salah satu bukti bahwa layanan GoTo Financial membantu meningkatkan skala usaha dan efisiensi usaha dari para UMKM yang tergabung di dalam ekosistem," tambahnya.

Terakhir, mitra UMKM di ekosistem GoTo Financial diperkirakan memiliki omzet yang meningkat 37 persen pada 2021 atau sekitar Rp53,2 triliun jika dibandingkan dengan periode 2020.

"Peningkatan omzet mitra ini menandakan solusi platform digital terbukti membantu UMKM bertumbuh. Tercermin bahwa banyak responden yang mengaku mendapatkan efisiensi setelah bergabung dengan ekosistem GoTo, sehingga rencana ekspansi bisnis pun semakin mudah," tutupnya.

Turut hadir, Kepala LD FEB UI Turro Wongkaren yang memaparkan bahwa akses inklusi keuangan dari dompet digital semakin berpengaruh besar karena bergesernya perilaku transaksi masyarakat di era pandemi Covid-19.

Sementara itu, Peneliti LD FEB UI, Dr. Alfindra Primaldhi yang memaparkan pengaruh GoTo Financial dari sisi konsumen, menyebut bahwa GoPay mampu menjadi gerbang pembuka minat mereka ke akses keuangan digital lain, seperti investasi, asuransi, sampai rekening bank digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper